Cerita Awal Menabung Emas Bersama Pegadaian
Aku masih ingat jelas, waktu itu aku baru mulai bekerja dan menerima gaji pertamaku dari hasil keringat sendiri. Rasanya luar biasa. Ada rasa syukur yang dalam, juga semangat untuk menjaga dan memanfaatkannya dengan bijak.
Saat itu, aku sadar bahwa menyimpan uang begitu saja di dompet atau rekening biasa membuatnya cepat habis. Seringkali tanpa sadar, aku mengeluarkan uang untuk hal-hal kecil yang tampaknya sepele tapi menguras perlahan. Di titik itu aku berpikir, bagaimana kalau aku simpan dalam bentuk yang lebih tahan goyang dan punya nilai jangka panjang?
Akhirnya aku memutuskan untuk mencoba menabung emas.
Mulai dari Sedikit, Tapi Konsisten
Aku mulai mengumpulkan Rp100.000 hingga Rp200.000 per bulan. Tidak besar, tapi aku berusaha konsisten. Aku niatkan, ini bukan sekadar simpanan, tapi bentuk komitmen kecil terhadap masa depan.
Setelah beberapa bulan menabung, akhirnya jumlahnya cukup untuk membeli 1 gram emas. Tanpa ragu, aku langsung membelinya melalui Tabungan Emas Pegadaian.
Alasannya sederhana: bisa mulai dari nominal kecil, prosesnya mudah, dan paling penting---aman. Aku merasa nyaman karena Pegadaian sudah terpercaya dan punya sistem yang rapi, bahkan bisa dipantau lewat aplikasi. Bagiku yang baru mulai belajar tentang perencanaan keuangan, ini sangat membantu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI