Mohon tunggu...
Fitria Wulan sari
Fitria Wulan sari Mohon Tunggu... Lainnya - Masih jadi mahasiswa

Mahasiswa yang masih mencari jati diri karena ketertarikannya pada isu feminisme, kesehatan mental, hingga marginalisasi kelompok minoritas. Dalam proses belajar dan menuju manusia yang utuh

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

7 Langkah Belajar Mendengarkan Teman yang Rentan Secara Mental

2 Oktober 2020   20:10 Diperbarui: 9 Oktober 2020   19:23 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Etienne Boulanger on Unsplash

Di sela-sela pembicaraan, jika kita tau bahwa teman sudah kesulitan untuk berbicara daripada menunjukan opini atau argumen lebih baik lakukan parafrase. Contohnya “Ternyata itu yang selama ini kamu alami, maaf karena selama ini nggak mengerti kamu. Aku tau yang terjadi padamu itu berat”.

  • Dalam memberikan alternatif solusi, libatkan teman agar kita bisa mengesuaikan solusi sesuai dengan potensi dan kekuatan (strength) teman.

Jangan memaksakan solusi masalah yang kamu tawarkan, karena penyelesaian masalah kembali pada orang yang mengalami masalah. Coba bantu teman untuk mengidentifikasi potensi dalam dirinya yang bisa dimanfaatkan untuk menyelesaikan masalah.

  • Perhatikan kebutuhan apa yang menjadi prioritas teman, kita harus mampu melihat apakah teman masih mampu menangani masalahnya sendiri atau mereka butuh tenaga profesional.

Jika menurutmu, masalah yang terjadi pada temanmu tidak bisa ia selesaikan sendiri dan sudah mengganggu keberfungsiannya sebagai manusia berikan opsi untuk mengakses jasa tenaga profesional dan jelaskan mengapa mereka membutuhkan bantuan. Kalau bisa tetapi dampingi teman kalian sampai benar-benar memperoleh layanan kesehatan mental.

Sumber tulisan ini diolah oleh penulis dari kuliah online "Psychological First Aid" John Hopkins

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun