Mohon tunggu...
Fitria Ratnawati Education
Fitria Ratnawati Education Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Pengalaman apa saja yang berkaitan dengan dunia pendidikan yang kreatif dan berinovasi.

Lulusan S1 di Fakultas Keguaruan dan Ilmu Pendidikan . Memiliki pengalaman dalam mengembangkan dan mengimplementasikan pendidikan. Profesional yang berorientasi pada tujuan untuk mengejar perubahan jangka panjang dalam bidang digital education. Mencintai kedinamisan yang serius akan segala perubahan dan mengajak semua lapisan untuk terus bersinergi membengun peradaban dimulai dari perubahan diri

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kartini Milenial di Bulan Ramadhan

22 April 2021   10:02 Diperbarui: 22 April 2021   10:07 1963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada usia 24 tahun Kartini dijodohkan dengan Bupati Rembang, K.R.M Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat. Suaminya itu mendukung perjuangan Kartini untuk mendirikan sebuah sekolah wanita di Kota Rembang.

Namun perjuangan Kartini harus berakhir lebih cepat. Dia meninggal pada 17 September 1904, empat tahun setelah melahirkan anak pertamanya.

Tiap tanggal kelahirannya kini diperingati sebagai Hari Kartini yang menyimbolkan kebangkitan perempuan Indonesia.

Wanita Zaman Milenial

Berkat perjuangannya kini semua wanita bebas berekspresi, namun wanita juga harus mengerti batasan-batasan apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Semangat Kartini begitu mengisnpirasi banyak wanita-wanita di Indonesia, hingga banyak profesi yang dilakoni wanita saat ini. hingga pedagang, guru, dosen,pejabat, dan profesi lainnya.

Semangat juang Kartini tidak berhenti sampai di situ saja, di zaman milenial seperti sekarang ini banyak para wanita menjadi penulis milenial yang berkecimpung dalam dunia digital. menuliskan banyak karya-karya yang menginspirasi. Kesadaran yang tertuang dalam pemikiran para wanita zaman sekarang diperoleh dari adanya semanagat yang di tuangan oleh Kartini.

Meski banyak anggapan bahwa wanita milenial terkesan agresif namun di sisi lain wanita milenial kebih berani dan lebih mengaktulisasikan dirinya untuk terus berkembang. ini membawa kemajuan untuk bangsa dan negara pastinya, pepatah juga mengatakan bahwa baiknya suatu peradaban atau bangsa berunsur dari baiknya wanita, tingginya suatu peradaban di bangsa tersebut karena wanita juga sebaliknya.

Wanita milenial ingin bisa menyeimbangkan antara kedua kondisi kehidupan yang dijalaninya yaitu tetap bisa bekerja dan mengurus keluarga. Kalaupun bekerja, mungkin tidak mau terikat dengan perusahaan lagi. Kebanyakan ini yang terjadi pada mereka.

Dalam segi fashion wanita milenial ingin terlihat modern. Wanita nonmilenial cenderung menggunakan mode yang mereka sukai dan tidak terlalu mengikuti perkembangan. Hal ini berbeda jauh dengan wanita milenial yang justru memilih fashion dan busana yang sedang tren. Mereka cenderung tidak mau ketinggalan tampil sesuai tren. Mereka biasanya suka melihat mode-mode baru di Instagram dan membelinya.

Soal privasi wanita milenial lebih cenderung mencampuradukkan semua informasi tentang dirinya. Sebisa mungkin harus menjadi satu. Pada intinya, mereka tidak mau ketinggalam informasi.

Cara wanita milenial dalam berhadapan dengan orang lain sangat terbuka, mereka memiliki kebebasan dalam berkomunikasi baik sesama jenis maupun lawan jenisnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun