Mohon tunggu...
Fitria Ratnawati Education
Fitria Ratnawati Education Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Pengalaman apa saja yang berkaitan dengan dunia pendidikan yang kreatif dan berinovasi.

Lulusan S1 di Fakultas Keguaruan dan Ilmu Pendidikan . Memiliki pengalaman dalam mengembangkan dan mengimplementasikan pendidikan. Profesional yang berorientasi pada tujuan untuk mengejar perubahan jangka panjang dalam bidang digital education. Mencintai kedinamisan yang serius akan segala perubahan dan mengajak semua lapisan untuk terus bersinergi membengun peradaban dimulai dari perubahan diri

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Memaknai Surah An-Naba`

22 April 2021   07:00 Diperbarui: 22 April 2021   07:02 1941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa Kelas IV SDN 2 Percontohan Blangkejeren (Dokpri)

Mereka terpaku dan terdiam memandang saya dengan tatapan yang amat serius. Kemudian salah satu peserta didik bertanya kepada saya.

"Bu bagaimana caranya agar kita tidak tergoda dengan bujukkan setan yang akan menyesatkan kita, mendengar penjelasan ibu saya jadi takut Bu?" Tanya Sabila dengan spontan.

"Caranya jagalah shalat kita karena dengan  shalat sesungguhnya itu menjaga kita dari perbuatan buruk, dan menjaga kita dari kelalaian. Dan perbanyaklah membaca Al-Fatihah. Perbanyak membaca Al-Ikhlas, Perbanyak membaca ayat-ayat Al-Qur'an termasuk surah An-Naba' ini, agar kita tidak mudah di ganggu para jin, setan maupun iblis. Dan ingat ketika selesai  shalat perbanyaklah zikir, sebab zikir itu penting, usahakan zikir "Astaghfirullah Hal 'adzim" yang banyak sebab itu dapat melunturkan dosa-dosa dari yang pernah kita perbuat." Jelas saya kepada mereka semua.

Mereka mengangguk dan diam seribu bahasa. Suasana menjadi hening. Dan salah satu peserta didik saya menangis setelah mendengar ucapan saya.

"Mengapa kamu menangis nak?" Tanya saya penasaran.

"Saya teringat dosa saya Bu, apakah saya masih bisa di ampuni, dosa saya ini sangat besar  Bu?" Tanyanya kepada saya.

Saya kemudian menghampiri dan merangkul Siska sambil menepuk pundaknya.

"Dosa apa yang sudah kamu lakukan sehingga kamu menangis seperti ini?" Tanya saya kembali.

"Bu saya pernah membunuh, waktu itu saya sedang bermain bersama Kakak dan adik saya di rumah, tamu datang membawa kucing yang sangat imut, bulunya lembut cantik dan kami semua suka dengan kucing tersebut. Karena kita semua suka, maka mama meminta kucing tersebut untuk kami dan tamu mama sangat baik, memberikan kucing tersebut kepada kami. Namun sore itu saat saya bermain bersama kucing ada rasa gemas hingga kucing tersebut saya cekik, eh ternyata kucing itu mati Bu. Seketika itu saya menangis, antara takut dan sedih kehilangan kucing itu. Mama yang heran melihat saya terus memeluk saya. Saya sebenarnya takut berdosa Bu." Kata Siska dengan mata yang berkaca-kaca.

"Ya sebenarnya yang kamu lakukan itu salah nak, dan sangat berdosa. Tapi Allah maha mengampuni orang yang bertobat. Manusia yang melakukan perbuatan dosa besar dan ia mengakui kesalahannya serta bertobat tidak mengulangi hal itu lagi maka Allah mengampuni dosanya. Seperti cerita seorang pembunuh pada jaman dahulu saat Rasulullah SAW masih hidup, ada seorang pembunuh datang kepada beliau menanyakan perihal yang dilakukannya, ia membunuh 999 orang dan ia ingin bertobat, ia bertanya kepada Rasulullah SAW  "apakah Allah akan menerima taubat darinya". Dan Rasulullah SAW menjawab: "Tobat  akan diterima jika engkau bersungguh-sungguh bertobat dan tidak mengulangi hal itu lagi maka Allah mengampunkan semua dosa-dosa yang telah kamu perbuat". Lalu si pembunuh itu pulang serta bertobat sampai ia menangis dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya tersebut, dan ketika ia solat subuh pada saat terakhir sujud kepada-Nya si pembunuh itu menghembuskan nafas terakhirnya." Saya menjelaskan hal itu hingga panjang lebar kepada peserta didik saya.

Semua peserta didik tertegun mendengar penjelasan tersebut. Suasana kelas menjadi hening.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun