Mohon tunggu...
Fitria Purwani Dewi
Fitria Purwani Dewi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Mercu Buana

Untuk Mengerjakan Tugas Proff Apollo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tugas Mata Kuliah Prof Dr Apollo (Daito): Conceptual Framework

5 April 2020   23:30 Diperbarui: 5 April 2020   23:43 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kerangka Konseptual (Conceptual Framework) adalah suatu konsep yang menjadi dasar penyusunan pelaporan keuangan sehingga memungkinkan IASB membuat penyataan yang lebih berguna serta konsisten dari waktu ke waktu serta dapat memecahkan masalah yang sedang berkembang dengan mengacu pada kerangka teori dasar. Tujuan dari Conceptual Framework adalah Memberi Informasi Kepada pada Calon Investor, Pemberi Pinjaman / Kreditor dalam mengambil keputusan

Unsur-Unsur Dasar Laporan Keuangan ada 5 yaitu :

1. Aset : Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dan memperoleh manfaat ekonomis perusahaan di masa yang akan datang.

2. Liabilitas : Hutang perusahaan dari peristiwa di masa lalu, yang dapat mengakibatkan Pengeluaran sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi.

3. Ekuitas (MODAL) : Hak residual/Harta atas aset yang dimiliki oleh perusahaan setelah dikurangi semua Hutang.

4. Penghasilan : Pemasukan atau penambahan aset dari kontribusi penanam modal atau penjualan yang ada.

5. Beban : suatu yang harus di tanggung / di penuhi oleh perusahaan atas berkurangnya nilai aset yang mengakibatkan turunnya ekuitas.

Bagaimana Laporan Keuangan Kerangka Konseptual dibuat:

1. Economic Entity (Asumsi Entitas Ekonomi) : Pemilik dianggap terpisah dengan perusahaan, tidak dapat digabungkan. Jika pemilik mengambil modal atau deviden, maka harus di jurnal 

2. Going Concern (Asumsi Kelangsungan Usaha) : Perusahaan dianggap bisa bertahan selamanya (Tidak akan bangkrut). Kebijakan penyusutan dan amortisasi dibenarkan jika sesuai ketetapan pada perusahaan. Namun Asumsi ini tidak digunakan hanya jika likuidasi akan terjadi.

3. Monetary Unit (Asumsi Unit Moneter) : Harus menggunakan nilai uang sebagai penilai sesuatu (DENOMIANATOR), jika barang berbentuk quantity, maka harus di convert dengan nilai uang. Unit Moneter bersifat Relevan, Sederhana, Tersedia secara universal, dimengerti, dan berguna. Jika tingkat inflasi tinggi maka akan di pertimbangkan untuk menggunakan "Akuntansi Inflasi"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun