TKDN dan Masa Depan Industri Dalam Negeri Indonesia

Indonesia adalah salah satu negara terbesar sekaligus pasar teknologi yang sangat menjanjikan bagi berbagai perusahan teknologi global. Indonesia menempati rangking ke-4 di dunia sebagai negara pengguna terbanyak smartphone. Setelah bertahun-tahun pasar Indonesia dimanfaatkan hanya sebagai target pemasaran, Pemerintah akhirnya mengambil langkah strategis agar besarnya potensi pasar Indonesia dapat memberikan sumbangsih positif terhadap pertumbuhan industri nasional.

Pemerintah juga memiliki kepentingan untuk membangun ekosistem industri nasional yang mandiri, tidak ingin Indonesia hanya dijadikan target pasar. Pemerintah kemudian menerapkan kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk ikut serta mendorong industri lokal berkembang. Aturan ini juga melindungi masyarakat dari produk impor yang tidak memberikan sumbangsih penting bagi ekonomi Indonesia.

Sejalan dengan implementasi TKDN pemerintah melarang beberapa model iphone terbaru dipasarkan di Indonesia karena Apple enggan patuh terhadap persyaratan TKD padahal dalam setahun Apple dapat meraup keuntungan hingga Rp30 triliun. Peraturan mengharuskan seluruh smartphone yang berbasis 4G setidaknya terdiri dari 30% komponen lokal. Padahal beberapa produsen teknologi global seperti Oppo, Xiaomi dan Samsung secara konsisten mengikuti aturan tersebut. Mereka membangun fasilitas produksi di Indonesia agar dapat memenuhi aturan TKDN. Dengan demikian perusahaan-perusahaan tersebut juga memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi melalui terbukanya lapangan pekerjaan serta transfer teknologi.

TKDN sejatinya sangat penting untuk kemajuan industri lokal Indonesia agar dapat terus bertumbuh dan bersaing di kancah global. Beberapa negara memiliki peraturan yang bertujuan melindungi industri lokalnya. Pemerintah China melarang pejabat dan PNS di negaranya untuk menggunakan iphone dan produk asing lainnya. Hal itu dilakukan agar berkurangnya ketergantungan pada produk impor dan mendorong penggunaan produk lokal. Amerika pun dalam beberapa tahun terakhir membendung teknologi yang berasal dari China agar industri lokal tidak tergerus oleh masifnya inovasi teknologi China. Amerika melarang Google untuk menyediakan Operating System (OS) untuk ponsel pintar Huawei karena perkembangan teknologi Huawei hampir melampaui teknologi Amerika Serikat.

TKDN dalam hal ini berperan untuk memastikan perusahaan global tidak hanya memanfaatkan besarnya pasar Indonesia namun juga memberi kontribusi penting pada pengembangan industri dalam negeri. Melalui investasi fisik akan tercipta efek domino seperti terbukanya lapangan kerja di bermacam-macam sektor seperti logistik, manufaktur, pemasaran dan juga teknologi informasi.

Namun implementasi TKDN bukan tanpa tantangan. Produsen juga pada dasarnya memperhitungkan lokasi berdasarkan aspek efisiensi produksi baik operasional dan infrastruktur. Sehingga Indonesia harus bersaing dengan negara-negara berkembang lainnya seperti Vietnam dan juga Thailand. Terlebih belum meratanya kualitas infrastruktur pendukung dan juga kualitas SDM membuat beberapa perusahaan memilih untuk mengabaikan kepentingan pemasaran mereka di Indonesia daripada menyesuaikan model bisnis mereka berdasarkan peraturan TKDN. Terbukti dengan Apple terkesan menunda-nunda dan enggan membuat kesepakatan kepada pemerintah Indonesia untuk berinvestasi d Indonesia. Apple tetap bergeming dari tuntutan pemerintah Indonesia. Belum ada indikasi positif Apple akan menyetujuinya.

Bagaimanapun tantangannya, kebijakan TKDN adalah langkah strategis untuk melindungi industri lokal Indonesia. Perlu pengelolaan dan juga dukungan optimal agar dapat terus berkembang dan kompetitif. Samsung, Xiaomi, Oppo dan beberapa produsen teknologi lain menunjukkan bahwa TKDN bisa menjadi langkah efektif untuk mendorong pertumbuhan industri dan ekonomi lokal. Dengan syarat tantangan yang ada harus segera diatasi satu-persatu hingga tuntas. Dengan pendekatan yang tepat, kebijakan mengenai TKDN akan mampu menjembatani kepentingan perusahaan global dan juga kepentingan pengembangan industri dan ekonomi lokal Indonesia.