Mohon tunggu...
Fitria Nurbaidah
Fitria Nurbaidah Mohon Tunggu... Konsultan - Industrial Hygienist

Berjalan dan berbincang| Berjalan dan berfikir| Berjalan lalu menulis

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Lanjut Kuliah S2 atau Kerja Dulu?

1 Oktober 2018   14:27 Diperbarui: 2 Oktober 2018   19:52 4541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: pixabay

Karena, dalam karir saya membutuhkan keilmuan tentang food safety dan saya kurang mendapatkan pengetahuan tersebut ketika S1, maka fokus saya ketika mencari universitas dan jurusan untuk S2 adalah dengan melihat universitas mana yang bisa menawarkan modul kuliah food safety. Sehingga, saya tidak akan merasa sia-sia dengan keilmuan S2 yang telah saya dapat, karena ilmu tersebut sangat berguna dan bermanfaat pada dunia profesional saya (walaupun tidak ada ilmu yang akan sia-sia).

Maka tidak heran, jika salah satu persyaratan diberbagai lembaga pemberi beasiswa dari luar negeri (Contoh Chevening, USAID, dll) adalah memiliki pengalaman bekerja selama 2 tahun. Karena memang hal tersebut sangat membantu kita dalam melanjutkan pendidikan saat S2 ataupun setelah gelar tersebut diraih .

Nah satu hal lagi yang terpenting yang ingin saya sampaikan dalam tulisan ini adalah jangan pernah menjadikan S2 sebagai pelarian karena sulitnya mendapatkan pekerjaan. 

Beberapa kali, saya pernah menemukan alasan seseorang melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi adalah karena belum mendapatkan pekerjaan juga atau sulit mendapatkan pekerjaan yang memenuhi standar nya, sehingga dia berinisiatif ataupun orang tua menyarakan untuk melanjutkan S2. 

Hal tersebut menurut saya bukanlah sebuah pilihan yang bijak, bisa jadi malah akan semakin mempersulit pilihan karir di masa depan. Karena, bisa sekali setelah lulus S2 ekpektasinya menjadi semakin tinggi, baik dari segi posisi maupun benefit yang ingin didapat, sedangkan perusahaan seperti yang saya ungkapkan di atas tetap melihatnya sebagai fresh graduate, maka benefit yang akan ditawarkan tentunya standar saja. 

Terlebih yang mendapatkan kesempatan berkuliah S2 di luar negeri, di mana mendapatkan uang saku yang jumlahnya lumayan besar karena menyesuaikan standar hidup di sana, sedangkan gaji yang ditawarkan di sini, bisa jadi 1/3 lebih kecil dari uang saku yang didapat. Hal tersebut, akan membuat dirinya semakin sulit menerima realita dunia kerja untuk seorang fresh graduate. 

Jika, menghadapi permasalah kesulitan mendapatkan karir yang sesuai, maka saran saya adalah jangan pernah letih mencoba dan memperkuat networking. Selain itu, untuk first job jangan terlalu pemilih dan melihat besaran angka yang ditawarkan, anggap saja 1-2 tahun setelah lulus itu sebagai harga promosi. 

Tapi setelahnya kita harus tahu berapa angka yang bisa kita tawarkan atau negosisasikan untuk pengalaman dan keilmuan yang kita miliki. Karena, hampir sebagian besar perusahaan di Indonesia, menawarkan paket benefit yang standar saja bagi seorang fresh graduate, kecuali jika kamu cukup beruntung dan mumpuni untuk diterima di perusaahan yang bonafit.

Kira-kira seperti itulah opini saya tentang kapan kita harus melajutkan kuliah ke janjang S2, intinya jangan mudah menyerah, terus berproses, bermetamorfosis menjadi manusia yang lebih baik dan bermanfaat .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun