Mohon tunggu...
Fitria Nurbaidah
Fitria Nurbaidah Mohon Tunggu... Konsultan - Industrial Hygienist

Berjalan dan berbincang| Berjalan dan berfikir| Berjalan lalu menulis

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Manajemen Sampah dan Pemanfaatannya untuk Sumber Energi Listrik

5 Januari 2018   13:31 Diperbarui: 6 Januari 2018   12:11 2172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: EPCC lecture slide, UoB

Pertumbuhan angka sampah semakin tahun semakin meningkat sejalan dengan pertumbuhan aktivitas manusia. Manajemen sampah yang tepat merupakan sebuah tantangan yang harus dijawab oleh setiap negara. 

Pencemaran tanah, air, dan udara adalah risiko lingkungan yang dapat ditimbulkan jika sampah tidak terkelola dengan baik. Risiko kesehatan bagi manusia juga menjadi erat kaitannya bila sampah tidak terkelola dengan baik. Karena sesungguhnya tanah, air dan udara adalah media yang dimanfaatkan oleh manusia.

Salah satu teknik manajemen sampah yang sudah cukup tua dan banyak diaplikasikan di berbagai negara adalah landfill. Sederhananya dengan teknik landfill ini, sampah yang dikumpulkan lalu ditimbun didalam tanah. 

Jika kita menengok negara-negara maju yang ada di benua biru, eropa, terkait manajemen sampah, maka beberapa negara maju saat ini sedang berusaha menekan jumlah landfill sebagai metode pengelolaan sampah. 

Hal ini dikarenakan, potensi cemaran tanah dan air yang diakibatkan dari metode landfill cukup tinggi. Selain itu. lahan yang pernah dijadikan landfill walau sudah bertahun silam, tetap saja mengandung cemaran bahan berbahaya dalam kadar yang mengkhawatirkan (Seperti, Methane, H2S, CO2, CO, ammonia, dll). 

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bangunan yang didirikan pada tanah yang dahulunya merupakan area landfill memberikan dampak kesehatan bagi penghuninya, seperti birth defects dan beberapa jenis kanker.  Greenhouse gas yang merupakan penyebab pemanasan global, penyumbang terbesarnya dalah gas methane. 

Sehingga, jika metode landfill terus dipergunakan, maka probabilitias lahan yang tercemar semakin tinggi dan meluas, serta probabilitas produksi greenhouse gas juga meningkat. Hal ini akan menjadi permasalahan baru karena kebutuhan akan lahan yang sehat secara lingkungan bagi pemenuhan aktifitas manusia terus meningkat pula.

Recovery dan reuse merupakan dua metode yang sedang digalakkan untuk manajemen sampah. Swiss merupakan negara yang telah berhasilkan meniadakan landfill, dan memanfaatkan kedua teknik tersebut untuk manajemen sampahnya. 

Beberapa negara lain yang juga telah berhasil meminimalisasi keberadaan landfill hingga dibawah 5% pemanfaatannya adalah Denmark, Belanda, Swedia, Austria, dan Jerman. UK merupakan negara maju di benua eropa yang hingga hari ini pemanfaatan landfill nya berada pada level tertinggi yakni 47%. 

Pemanfaatan metode pengolahan sampah selain landfill cukup terlambat diaplikasikan oleh negara UK. Hal ini mungkin dikarenakan luas tanah yang cukup besar dimiliki oleh negara ini dibanding negara lain.

Sehingga, urgensi untuk mengurangi pemanfaatan landfill sedikit berjalan lambat. UK pun saat ini berusaha mengejar ketertinggalannya dibidang manajemen sampah, terlebih dengan dikeluarkannya peraturan dari Uni eropa untuk mengurangi angka pemanfaatan landfill sebesar maksimum 35% dari total sampah yang dihasilkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun