Mohon tunggu...
Fitriansyah Agus Setiawan
Fitriansyah Agus Setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - Direktur Pengumpulan Perorangan BAZNAS RI

Amil Zakat yang sedang belajar memberi manfaat untuk masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

RAHASIA SUKSES BAZNAS DALAM PENGUMPULAN ZAKAT DI RAMADHAN

30 April 2023   19:03 Diperbarui: 2 Mei 2023   16:52 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengumpulan zakat pada bulan Ramadhan merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dan strategis, terutama di Indonesia sebagai negara paling dermawan di dunia. Hal ini dikarenakan bulan Ramadhan memiliki nilai keagamaan dan sosial yang sangat tinggi bagi umat Islam. Sebagai bulan suci, umat Islam diwajibkan untuk berpuasa dan menunaikan ibadah sunah lainnya seperti shalat tarawih dan membaca Al-Quran. Bulan Ramadhan juga merupakan bulan yang penuh berkah dan pahala, sehingga banyak orang yang berlomba-lomba untuk beramal dan bersedekah, termasuk dalam ibadah zakat. Selain sebagai bagian dari wujud ketaqwaan kepada Sang Pencipta, zakat memiliki peran dalam solidaritas social membantu sesama yang hidup mendapatkan akses dasar.

Hampir seluruh organisasi pengelola zakat mengalami puncak penerimaan zakat di bulan Ramadhan.  Informasi yang dihimpun penulis dari berbagai sumber termasuk Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) lebih dari 30 % pengumpulan satu tahun diperoleh saat Ramadhan. Hal ini menunjukkan bahwa pengumpulan zakat pada bulan Ramadhan memiliki potensi besar dan strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat membantu pemerintah mengentaskan kemiskinan. Penting bagi organisasi pengelola zakat memanfaatkan momentum bulan Ramadhan dengan baik dalam pengumpulan zakat. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan strategi Integrated Marketing Communication (imc) atau komunikasi pemasaran terpadu.

IMC adalah sebuah ide di mana suatu perusahaan menyatukan dan mengkoordinasikan berbagai saluran komunikasi agar dapat menyampaikan pesan yang jelas, konsisten, dan dapat mempengaruhi pandangan konsumen terhadap perusahaan dan produknya. (Kotler dan Armstrong; 2005). Konsep IMC yang dibangun dapat diintegrasikan dengan model AISAS (Sugiyama dan Andree (2011:79) yaitu upaya pendekatan kepada audience dengen mempelajari pola perilaku konsumen di era digital. Komunikasi dirancang untuk menarik perhatian muzaki (Attention), menumbuhkan minat mereka (Interest), memberikan informasi tentang produk atau layanan (Search), memotivasi mereka untuk melakukan pembelian (Action), dan memastikan kepuasan konsumen setelah pembelian (Share). Konsep AISAS ini tepat untuk diterapkan dalam upaya meningkatkan pengumpulan zakat. Posisi zakat di Indonesia saat ini bersifat sukarela. Meskipun zakat bersifat wajib bagi umat Islam, belum ada sanksi bagi warga negara yang tidak membayar zakat sebagaimana kewajiban pajak. Upaya meningkatkan kepercayaan harus terus dilakukan suapaya masyarakat dengan penuh kesadaran menyalurkan zakat melalui lembaga resmi Baik BAZNAS maupun LAZ.  Menurut M. Arirfin Purwakananta (2023) keberhasilan pengumpulan zakat terdiri dari keberhasilan dalam komunikasi, keberhasilan dalam membuat kemudahan kanal pembayaran zakat dan keberhasilan dalam melayani kepuasan muzaki. Strategi ini sudah diterapkan di BAZNAS sejak tahun 2016 dan efektif dalam mengoptimalkan pengumpulan zakat,

1. Komunikasi membangun kesadaran zakat

Komunikasi yang dibangun untuk membangun kesadaran zakat melalui lembaga (attention) dan serta membuat tertarik untuk berzakat (interest). Sampai saat ini BAZNAS masih mempertahankan kampanye offline dengan kampanye outdoor spanduk, baleho, billboard yang pasang di titik strategis. BAZNAS menggandeng perusahaan advertising dengan konsep kerjasama probono, memanfaatkan ruang iklan yang belum disewa untuk memasang pesan-pesan zakat. Kerjasama model seperti sangat efisein dalam biaya iklan, sebab BAZNAS tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar seperti iklan komersial lain. Pemasangan kampanye outdoor masih sangat efektif dalam mempengaruhi kesadaran brand BAZNAS dan membantu membangun kesadaran zakat karena pesan yang ditampilkan dapat dilihat dan diingat oleh banyak orang.

BAZNAS juga telah mengembangkan komunikasi secara online atau digital. Menurut Tri Utomo (2021) komunikasi marketing digital dapat dilakukan dengan 4 (empat) pendekatan. Pertama, Push (paid ads) yaitu komunikasi yang dilakukan dengan cara membayar iklan. BAZNAS memasang iklan di social media melalui Meta Ads (FB ads, IG Ads) Youtube Ads dan Google. Kedua, Pull (organic) upaya membuat berita-berita tentang aktivitas BAZNAS melalui website, social media atau release ke media online. Ketiga, Direct Message yaitu menyampaikan pesan secara langsung melalui pesan sms, WhatsApp, email. Ke-empat, Influencer yaitu dengan mengajak public figure untuk mengajak masyarakat berzakat seperti ulama, pengusaha atau tokoh masyarakat. Keempat pendekatan tersebut dilakukan oleh BAZNAS secara tertintegrasi oleh untuk dapat menjangkau audience yang tepat secara efektif. Berikut beberapa kelebihan komunikasi yang dilakukan BAZNAS melalui kampanye online :

  • Targeting muzaki yang lebih akurat dan spesifik berdasarkan demografi, minat, perilaku, dan lokasi geografis. Ini memungkinkan iklan hanya ditampilkan kepada orang-orang yang paling mungkin tertarik dengan produk atau layanan zakat.
  • Biaya yang lebih murah dibandingkan dengan media tradisional seperti televisi, radio, atau cetak sehingga dapat menentukan anggaran harian atau total, serta dapat mengendalikan biaya kampanye dengan lebih baik.
  • Pengukuran yang lebih akurat dengan melihat jumlah tampilan, klik, dan konversi dari iklan sehingga dapat mengevaluasi kinerja iklan dan dapat mengubah strategi kampanye agar lebih efektif.

2. Kanal Pembayaran Zakat

Layanan kemudahan pembayaran zakat merupakan bagian dari upaya memudahkan pencarian (search) dan memudahkan prospect memutuskan menyumbang (action). Menyiapkan sebanyak-banyaknya cara pembayaran zakat, baik yang dibuat sendiri maupun bekerjsama dengan mitra layanan pembayaran. Kanal kemudahan pembayaran zakat juga dibuat dengan memadukan kanal pembayaran offline dan Online. Semua muzaki dari berbagai segmen dapat melalukan transaksi pembayaran yang disesuaikan dengan kebiasaan dari muzaki.

Kanal pembayaran Offline dibuat untuk menyasar kelompok  masyarakat yang masih menggunakan metode pembayaran tunai. BAZNAS menyiapkan kanal pembayaran melalui konter zakat baik di kantor maupun konter di mal dan perkantoran. Kanal pembayaran melalui kasir toko ritel, untuk menyasar masyarakat yang berbelanja kebutuhan ramadhan sekaligus berzakat. Bagi masyarakat yang memiliki kesibukan dapat memanfaatkan Kanal jemput zakat.

Kanal pembayaran online, metode ini merupakan metode yang saat ini berkembang pesat. Muzaki tidak harus datang secara fisik ketemu petugas zakat. Pembayaran dapat dilakukan dengan cara transfer rekening bank, pembayaran melalui website, e-commerce, pembayaran elektronik menggunakan QRIS, e-money atau dompet digital. Sebisa mungkin kanal pembayaran online ini tersedia disemua semua platform (multi-platform). Keunggulan pembayaran digital selain lebih transparan, transaksi ini menyediakan data pembayar zakat (muzaki) sehingga BAZNAS atau lembaga zakat dapat dengan mudah memberikan layanan paska pembayaran.

3. Layanan / Service Muzaki

Strategi ketiga ini adalah cara yang harus dilakukan agar kita bisa membuat para orang yang memberikan zakat merasa senang dengan pelayanan yang kita berikan. Kalau mereka merasa senang, kemungkinan besar mereka akan memberikan zakat yang lebih banyak lagi. Selain itu, kalau mereka senang dengan pelayanan yang kita berikan, mereka juga bisa membantu mengajak orang lain untuk memberikan zakat. Sebaliknya, kalau pelayanan yang diberikan buruk, kemungkinan besar mereka akan menceritakan pengalaman buruk tersebut kepada orang lain, dan ini bisa menurunkan kepercayaan orang untuk memberikan zakat melalui lembaga kita.

Beberapa program yang harus dibuat kepada para muzaki adalah membeikan notifikasi atas pembayaran zakat dilampiri bukti setor zakat (BSZ), layanan doa, memberikan informasi program BAZNAS dalam menyalurkan dana zakat secara berkala melalui saluran email, wa , media social dan website. Layanan ini bisa semakin optimal dengan pemanfaatan data muzaki dalam analisa RFM. Recency atau waktu terakhir menyumbang, frequency atau berapa sering melakukan transaksi, dan monetary value atau melihat jumlah besarnya sumbangan (Jan Roelf Bult dan Tom Wansbeek pada : 1995)

Apa yang dilakukan di BAZNAS dalam mengoptimalkan pengumpulan zakat dengan memanfaatkan strategi IMC berdampak positif dalam meningkatkan fundraising zakat. Pada Ramadhan tahun lalu pengumpulan BAZNAS mencapai Rp. 268 miliar atau 42 % dari pengumpulan tahun 2022 sebesar Rp. 638 miliar. Pada Ramadhan tahun ini, BAZNAS mentargetkan pengumpulan Ramadhan Rp. 301 milyar atau 36 % dari target 2023. Pada dashboard pengumpulan ZIS DSKL BAZNAS tahun 2023 menunjukan perolehan Fundraising BAZNAS mencapai Rp. 333 milyar (unaudited) sudah melampau target dengan capaian 110 %. Strategi IMC yang diterapkan BAZNAS dapat  menjadi rujukan bagi organisasi pengelola zakat lain seperti BAZNAS Provinsi, BAZNAS Kabupaten/Kota dan lembaga amil zakat (LAZ) dalam upaya meningkatkan pengumpulan zakat di bulan Ramadhan.  Semakin banyak jumlah pengumpulan zakat akan semakin banyak penrima manfaat terbantukan, menambah kekuatan pemerintah dalam pengentasan kemiskinan ekstrim di Indonesia. Untuk informasi tentang aktivitas BAZNAS, masyarakat dapat mengakses informasi melalui website baznas.go.id atau melalui social media Fb dan IG @baznasindonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun