Mohon tunggu...
Fitri Andriani
Fitri Andriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa STAIN Bengkalis Jurusan Syari'ah dan Ekonomi Islam Prodi Ekonomi Syari'ah

Hobi membaca dan menyanyi

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Hujan Terus Turun. Bagaimana Nasib Petani Karet?

27 November 2022   16:00 Diperbarui: 27 November 2022   17:11 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Karet getah merupakan salah satu mata pencaharian masyarakat desa, terutama di daerah Bandar Laksamana, Kabupaten Bengkalis. Dengan karet getah, mereka bisa menghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Pada akhir-akhir ini, hujan terus saja turun begitu derasnya. Bahkan tidak ada jeda sehari pun. Hal ini tentunya sangat merugikan bagi petani karet. Bagaimana tidak rugi, sedangkan pohonnya terus saja basah sehingga mereka tidak bisa bekerja.

Getah karet berasal dari kulit pohon karet. Jika pohonnya basah karena hujan, maka getahnya akan bercampur dengan air. Tentunya hal tersebut menyebabkan kerugian bagi petani karet.

"Hujan terus saja turun, sehingga sulit bagi saya untuk bekerja memotong karet. Saya sangat berharap hujan ini berhenti dan cuacanya terus cerah, sehingga saya bisa bekerja," ucap salah satu petani karet di Desa Api-Api.

Cuaca yang cerah tentunya selalu diharapkan oleh petani karet agar mereka bisa bekerja setiap harinya. Sehingga getah yang dihasilkan bagus dan tidak encer terkena air hujan.

"Kami bingung harus berbuat apa, sedangkan mata pencaharian kami hanya ini. Tetapi apalah daya, kami hanya bisa pasrah," tambah petani itu.

Begitulah nasib bagi petani karet jika hujan turun terus-terusan. Mereka tidak bisa bekerja. Karena jika dipaksa, maka getah karet yang dihasilkan akan menjadi encer terkena hujan. Hal itupun membuat mereka sangat rugi. Semoga saja para petani karet diberikan jalan dan dimudahkan rezekinya untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun