Mohon tunggu...
Fina Fitriana R.
Fina Fitriana R. Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Calon insinyur tambang. Masih belajar menulis. Hidup cuma sekali, tapi kalau menjalani hidup dengan benar, sekali sudah cukup.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Industri Pertambangan Sebagai Sustainable Development di Indonesia

13 November 2016   22:48 Diperbarui: 21 Desember 2016   18:55 3386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk mempercepat proses suksesi primer di lahan-lahan bentukan baru ini, Freeport Indonesia menanam ratusan ribu pohon bakau di sini, mempekerjakan kontraktor-kontraktor yang berasal dari masyarakat Kamoro, pemukim asli dataran rendah. Pemantauan terhadap proyek tersebut memperlihatkan bahwa laju pertumbuhan dan daya tahan hidup bibit yang ditanam serupa dengan yang dilaporkan untuk program kolonisasi di seluruh dunia, sebagaimana dijelaskan dalam literatur ilmiah.

Dampak Industri Pertambangan terhadap Pembangunan Indonesia

Sebagai negara berkembang, Indonesia masih mengandalkan pendapatan/ revenue dari Sumber Daya Alam salah satunya dari mineral dan batubara. Terlebih sesuai dengan pemaparan sebelum-sebelumnya bahwa Indonesia berada di lokasi strategis dan diaanugerahi kelimpahan bahan galian tambang dengan potensi besar. Hal ini tentunya baik secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan kontribusi terhadap pembangunan Indonesia.

Kontribusi Sektor Pertambangan Terhadap Ekonomi Indonesia

Data dibawah ini menunjukkan kontribusi perusahaan pertambangan di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini merupakan benefit yang dirasakan langsung oleh negara dengan adanya kehadiran industri pertambangan.  Total Penerimaan Negara Bukan Pajak pada statistik tahun terakhir menunjukkan angka 118.8 Trilliun rupiah dan penerimaan dari pajak sebesar 39.66 Triliun rupiah.

Kenaikan ini mengindikasikan bahwa indutri pertambangan telah memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi Indonesia. Walaupun beberapa tahun belakangan PNBP dari sektor industri pertambangan turun karena rendahnya harga komoditas dan beberapa hal lain terkait regulasi yang belum lengkap dan harga batu bara yang rendah dan rencana peningkatan royalti penambangan batu bara yang tidak jadi dinaikkan, mengingat kondisi perusahaan batu bara yang tertekan oleh harga batu bara dunia.

Sumber: http://kip.esdm.go.id//
Sumber: http://kip.esdm.go.id//
Selain itu industri pertambangan juga berkontribusi terhadap ekspor sebagai komoditas ekspor untuk menambah revenue negara. Berikut data yang didapatkan mengenai ekspor dan produksi mineral di Indonesia:

produksimineral-58287876ef9673811a27954b.jpg
produksimineral-58287876ef9673811a27954b.jpg
ekspormineral-5828781d3093733d26a2e9b0.jpg
ekspormineral-5828781d3093733d26a2e9b0.jpg
             Dikutip dari penjelasan APBI, bahwa sektor pertambangan termasuk sektor yang memiliki efek ekonomi berganda (multipliereffect) yang tinggi. Kegiatan usaha pertambangan batubara memberikan efek multiplierterhadap pembentukan output pendapatan dan tenaga kerja di berbagai daerah di tanahair. Menurut hasil kajian Pricewaterhouse Coopers, kegiatan usaha pertambanganmemiliki nilai penggandaan (multiplier) sebesar 1.6-1.9 kali. Angka itu menandakanbahwa peningkatan satu unit nilai ekspor pertambangan mampu meningkatkan output (omzet) perekonomian daerah penghasil batubara sebesar 1.6-1.9. 

Oleh sebab itu,kegiatan pertambangan batubara menjadi pendorong ekonomi penting di daerah-daerahpenghasil batubara seperti antara lain di provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan,Sumatera Selatan, dan Kalimantan Tengah.Dari omzet batubara pada tahun 2012 sebesar ~US$ 20 Milyar sebesar ~60%-65%dibayarkan kepada kontraktor, supplier dan penyedia jasa lain, ~20%-25% dibayarkankepada pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam bentuk pajak, PNBPataupun pungutan dan sumbangan lain, sedangkan ~5% dikembalikan kepadamasyarakan dalam bentuk imbal jasa pekerja dan dana CSR. Ilustrasi di bawah inimenggambarkan multiplier effect industri batubara secara garis besar.  

Sumber: http://www.apbi-icma.org/
Sumber: http://www.apbi-icma.org/
Kontribusi Sektor Pertambangan Terhadap Human Development

Berdasarkan Human Development Report (HDR) Work for Human Development menunjukkan bahwa nilai HDI Indonesia tahun 2014 yaitu 0.684 sehingga Indonesia tergolong sebagai kategori medium human development. Sejak tahun 1980 hingga 2014, nilai HDI Indonesia naik dari 0.474 hingga0.684, peningkatan sebesar 44.3% atau meningkat 1.08 persen rata-rata tahunan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun