Mohon tunggu...
Fitriana Nugraheni
Fitriana Nugraheni Mohon Tunggu... Administrasi - Reader

Seeker

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Karena Hidup Penuh dengan Pemaksaan

23 Januari 2018   14:47 Diperbarui: 23 Januari 2018   22:41 600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock

Kita hidup dalam berbagai segmen tempat dan waktu. Di setiap segmen selalu peraturan, hukuman tidak tertulis maupun tertulis, teguran alam termasuk konflik sosial. 

Itu adalah beberapa efek yang akan kita rasakan cepat maupun lambat dalam siklus kehidupan ini. di keluarga, ada aturan baku, ada tata krama disana, orang muda harus menghormati yang tua dan yang tua harus menghargai dan menyanyangi yang muda, jika tidak maka hukum karma dari pencipta akan jatuh kepada kita. 

Setiap keluarga memang berbeda aturannya, mengenai aturan jam malam sampai waktu jam main. Tujuannya memang baik, yakni agar keluarga tetap kondusif, namun ada kalanya benturan itu datang, ada perlawanan dari satu atau dua pihak. 

Perlawaan itu datang karena mungkin orang tua kita tidak memberi kita ruang untuk diskusi mengenai aturan tersebut, maka, berikan anak untuk masuk ke dimensi orang tua, ajaklah berdiskusi, sehingga paksaan secara halus yang kita berikan kepada anak kita membuat mereka sadar bahwa itu adalah kebaikan untuk diri mereka sendiri.

Segmen pertemanan. Ketika berteman tidak ada aturan baku didalamnya. Ketika pertemenan kita ada beberapa orang, kita terkadang masih membicaran teman kita yang satunya ketika tidak ada dia saat berkumpul, dan itu mungkin saja, kita juga akan di bicarakan saat kita tidak bisa hadir waktu meet up atau acara nongkrong lainnya. 

Dalam hubungan pertemenan aturan yang tak tertulis itu sebenarnya adalah  tidak membicarakan teman kita sendiri, karena pada dasarnya kita tidak suka juga kan ketika orang lain membicarakan keburukan kita. Saling menasehati, mendengarkan curhat adalah salah satu kebiasaan untuk mempererat pertemenan yang kadang kala tidak kita minta namun kita ulurkan untuk teman kita.

Segmen pertemenan berjangka beda lagi, yang dimaksud disini, adalah seperti kita berteman karena suatu proyek atau sebuah penelitian, kadang memang akan berlanjut komunikasi tapi tak harus diharapkan lebih. Kadang paksaan paksaan itu datang menambah beban kerja kita, memang pada dasarnya itu untuk kebaikan projek namun ada kalanya paksaan itu membuat kita semakin lelah atau bisa jadi membuat kita semakin tertantang.

Segmen selanjutnya ada hubungan LDR (Long Distance Relationship). Antara pihak satu dengan yang lain harus memberikan kabar, ada kalanya salah satu pasangan sibuk dan lupa memberikan kabar, maka kadang kepercayaan kita goyah, karena tak kunjung ada kabar. 

Maka peraturan tak tertulispun harus kita buat untuk diri kita sendiri yaitu saling menghormati kesibukan masing-masing dan memupuk kepercayaan.

Semua hubungan ada aturannya, beda tempat beda aturannya. Kita selaiknya harus tahu apa manfaat dari peraturan itu untuk kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun