Mohon tunggu...
Fitriana Rahmawati
Fitriana Rahmawati Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang suka menulis.

Sang Pemimpi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Apa yang Netizen Indonesia Lakukan Bila Facebook Benar-benar Ditutup?

25 April 2018   11:36 Diperbarui: 26 April 2018   03:50 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa minggu terakhir ini, netizen dihebohkan dengan kabar kebocoran identitas pengguna facebook.  Insiden ini menimbulkan reaksi dari beberapa pihak. Ada yang menanggapinya dengan panik ada pula yang menanggapinya dengan santai.

Seperti isu yang belakangan ini santer terdengar, facebook mendapat kecaman sehingga rencana memblokir facebook sempat tercuat. Baiklah, katakanlah memang ini yang akan terjadi. Lalu apa yang netizen Indonesia lakukan berkaitan dengan  penutupan jaring sosial ini?

1.  Kembali Hubungi Rekan yang Potensial Diajak Berkomunikasi atau Bermitra

Tidak dapat dipungkiri bahwa facebook membuka peluang kita dalam dengan rekan yang jauh dari jangkauan. Selain itu, facebook juga membuka jalan kita dalam berwirausaha. Dengan alasan  demikian, jalin kembali komunikasi kepada mereka sebelum kita kehilangan kesempatan untuk melakukannya. 

2. Lakukan Hal yang Lebih Produktif Pasca Penutupan

Menyadari bahwa bermain di media sosial cukup membuat kita terlena, dengan ditutupnya facebook akan menambah saldo waktu luang kita. Hal yang dapat kita lakukan untuk mengisi waktu luang adalah dengan melakukan hal yang lebih produktif, bisa dengan menulis atau menghabiskan waktu untuk membaca teks book.

3. Turunnya Tingkat Depresi

Konten dan ragam postingan yang dibagikan di media sosial cukup beragam, khususnya facebook. Tidak sedikit kita menemukan postingan seseorang tentang  perjalanan dan pencapaian.  Hal ini berdampak pada penghargaan seseorang terhadap diri. Merasa bahwa hidup orang lain lebih bermakna dapat berdampak pada rendahnya tingkat kepuasan hidup yang nantinya akan menimbulkan depresi. 

4. Lebih Memaknai Arti Bahagia dan Memiliki tanpa Adanya Hasrat Berlebih untuk Berbagi

Dengan ditutupnya facebook maka potensi kita untuk berbagi kebahagiaan akan sedikit tertekan. Hal ini membuat kita lebih belajar mengenai makna bahagia, karena sejatinya kadar kebahagiaan kita sendiri yang merasakan. Hal itu tidak dihitung dari seberapa banyak like yang diterima.   

Itulah beberapa prediksi yang timbul dari facebook  bila hal itu benar-benar dilakukan. Bagaimanapun nanti jadinya, kita harus tetap melangkah maju dan menyikapi perubahan dengan bijak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun