Hallo guys. Lama banget saya sudah tidak meluangkan pikiran saya pada blog ini.
Tiba-tiba terpikirkan buat meletakkan apa yang mengganggu otak saya ini, pada blog.
Masih penulis pemula, jadi di maklumi saja dengan bahasa yang kadang membuat kalian bosan. Tapi bukankah penulis hebat berasal dari penulis pemula juga? Jatuh wajar buat yang lagi belajar jalan, tapi kalau mau lari ya masak nyerah pas baru belajar jalan? Ya enggaklah.
Tema kali ini saya mau bahas gimana sih bedanya jadi mahasiswa sama siswa.
Ahh sama saja. Eeeee. Aku yakin hanya 1,0% yang bilang seperti itu. Apalagi kalau sudah ngerjain yang namanya tugas akhir, yakin banget berasa kalau jadi mahasiswa itu berat.
Oke deh, langsung aja bahas perbedaan nya. Analisis ini saya tulis sesuai dengan apa yang saya rasakan. jadi kalau ada yang bertolak belakang dengan kalian, saya minta maaf. Karena kita punya sisi pandang yang berbeda. Bukan berarti apa yang saya tulis ini benar, tapi bagi mahasiswa, semua yang mereka ungkapkan dan pikirkan itu bisa sama-sama benar. Jadi jangan panas nyalahin satu sama lain yaaa.
Dan buat siswa khususnya calon mahasiswa, saya gak berniat nakutin kalian. Cuman ini berdasarkan pengalaman saya selama 4 semester yang sudah usai.
1. Â Mencari bukan Menerima
Wahh, mencari apa ni? Jodoh? Bukan lah.
Kenapa saya menulis mencari bukan menerima?
Karena yang kita ketahui, bahwa saat kita masih menjadi siswa pasti untuk mendapat nilai yang baik kita harus mendengarkan apa yang guru kita jelaskan, menulis, membaca jika si suruh, ngerjain soal (A,B,C,D,E), dan ngerjain soal esai. Itu adalah sebagian dari hal yang sering kita lakukan saat menjadi siswa, dan hal yang paling suka kita keluhkan adalah mempelajari banyak mata pelajaran dan harus punya buku tulis banyak.
