Mohon tunggu...
Fitria Ananda Putri
Fitria Ananda Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro

Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Hobi : Skincare, Menyanyi, Memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

It's Okay To Not Be Okay: Capai Generasi Emas Indonesia dengan Mental Health Awareness

12 Agustus 2022   22:17 Diperbarui: 12 Agustus 2022   22:37 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelurahan Tawangsari, Kecamatan Semarang Barat (24/07/2022) - Dampak pandemi Covid-19 telah mempengaruhi begitu banyak aspek dalam hidup kita, salah satunya adalah kesehatan mental atau yang sering disebut dengan mental health. Adanya pandemic Covid-19 yang mengharuskan masyarakat untuk karantina, isolasi mandiri, dan menjaga jarak tentunya memiliki efek yang cukup signifikan terhadap kesehatan psikologis seseorang. Meningkatnya rasa kesepian dan berkurangan interaksi sosial juga dapat menjadi faktor risiko dari gangguan mental. Adanya kecemasan mengenai kesehatan orang terdekat dan adanya ketidakpastian mengenai hal yang akan terjadi kedepannya dapat meningkatkan ketakutan, kecemasan, dan depresi yang akan memicu pada gangguan kesehatan mental. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Plt. Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes dr. Maxi Rein Rondonuwu dimana saat ini masyarakat masih berjuang mengendalikan penyebaran virus COVID-19, tapi disisi lain telah menyebar perasaan kecemasan, ketakutan, tekanan mental akibat dari isolasi, pembatasan jarak fisik dan hubungan sosial, serta ketidakpastian. Dan hal-hal tersebut tentu berdampak terhadap terjadinya peningkatan masalah dan gangguan kesehatan jiwa di masyarakat. Adapun menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2018, lebih dari 19 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional, dan lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi.

dokpri
dokpri

Dari sinilah program It's Okay Not to be Okay : Be Aware of Your Mental Health Issue hadir untuk mencegah dan menjaga kesehatan mental masyarakat Kelurahan Tawangsari terutama pada usia remaja dan dewasa. Program It's Okay Not to be Okay : Be Aware of Your Mental Health Issue mengedukasi mengenai pentingnya kesehatan mental bagi seseorang. Selain itu, program ini juga menjelaskan mulai dari karakteristik kesehatan mental yang baik, tanda-tanda kesejahteraan psikologis mulai terganggu, penyebab kesehatan mental terganggu, ciri-ciri seseorang yang perlu berkonsultasi dengan ahli seperti psikolog, upaya untuk menjaga kesehatan mental, hingga bahaya self diagnose. Setelah selesai sesi edukasi, selanjutnya dimulai dengan sesi Say No to Stress with Journaling. Stress merupakan hal yang lumrah terjadi pada semua orang, namun apabila berlebihan maka dapat mengganggu kesehatan mental dan apabila tidak segera diatasi dapat berkembang menjadi gangguan mental. Karena inilah dihadirkan suatu intervensi berupa journaling dimana journaling ini merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengekspresikan, baik perasaan dan pikiran, yang sedang kita rasakan melalui sebuah tulisan pada suatu buku harian atau jurnal pribadi. Dan journaling ini dapat mengatasi stress sehingga stress yang kita miliki tidak berlebihan dan tetap dapat menjaga kesehatan mental yang sehat. Pada sesi ini peserta dibagian mini book journal dengan harapan bahwa dengan adanya jurnal ini dapat membuat peserta mengekspresikan, baik perasaan dan pikiran, yang sedang rasakan melalui sebuah tulisan.

Program yang dilaksanakan di Panti Asuhan Eunike ini dilaksanakan pada hari Minggu, 24 Juli 2022. Program ini dihadiri oleh 11 penghuni mulai dari SMP hingga kuliah. Dalam pelaksanaan program It's Okay Not to be Okay : Be Aware of Your Mental Health Issue, terlihat keaktifan dan antusiasme peserta dalam mengikuti keberjalanannya. Hal ini terlihat dari bagaimana reaksi peserta dalam menjalani program It's Okay Not to be Okay : Be Aware of Your Mental. Bahkan salah satu peserta yang bernama Endah mengaku excited untuk mengikuti program ini dan berharap semoga ilmunya dapat berguna baginya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun