Sehat itu mahal, begitu kata pepatah. Namun, kesehatan mulut yang baik ternyata tidak selalu membutuhkan biaya yang besar. Dengan kunjungan rutin 6 bulan sekali ke dokter gigi, misalnya, merupakan investasi jangka panjang yang menguntungkan. Dokter gigi, sebagai garda terdepan dalam menjaga kesehatan mulut, memiliki peran yang sangat krusial dalam mencegah berbagai penyakit termasuk penyakit menular yang dapat timbul dari rongga mulut.
Mengapa Dokter Gigi Penting?
Dokter gigi atau dikenal dengan peri gigi memiliki sebuah keahlian khusus yang tidak dimiliki oleh profesi lain, dalam hal ini dokter gigi dapat mendeteksi sedini mungkin berbagai masalah gigi dan mulut, seperti gigi berlubang, penyakit gusi, bahkan tanda-tanda awal penyakit sistemik tertentu yang dapat termanifestasi di rongga mulut. Dengan deteksi dini dapat memungkinkan penanganan yang lebih cepat dan efektif, sehingga mencegah masalah menjadi lebih serius.
Selain mendiagnosis penyakit, dokter gigi juga berperan aktif dalam memberikan edukasi tentang cara menjaga kebersihan mulut yang baik. Mulai dari teknik menyikat gigi yang baik dan benar, penggunaan benang gigi atau dental floss, hingga pemilihan pasta gigi yang sesuai dengan kondisi pasien. Dengan pengatahuan yang tepat, kita dapat mencegah berbagai penyakit mulut yang sering terjadi.
Dokter gigi tidak hanya berperan dalam memberikan penanganan saja, dokter gigi juga memberikan perawatan komprehensif untuk seluruh rongga mulut. Mulai dari pembersihan karang gigi, memasang behel, hingga membuat gigi palsu. Perawatan yang menyuluruh ini akan memberikan senyum yang sehat dan berseri. Setelah memberikan perawatan hal yang perlu diperhatikan dokter gigi juga adalah dengan upaya sterilisasi alat-alat yang digunakan ketika memberikan perawatan kepada pasien. Upaya sterilisasi sangat erat kaitannya dengan pencegahan penularan penyakit, dikarenakan air liur merupakan sarang bakteri-bakteri yang ada di tubuh manusia, sehingga jika tidak dilakukan dengan baik dan benar akan memberikan suatu kesalahan yang fatal pada pasien maupun dokter gigi itu sendiri. Terlebih lagi untuk pasien yang mengidap penyakit menular. Dokter gigi juga dapat mendeteksi adanya penyakit menular pada pasien, seperti sifilis dapat menyebabkan lesi pada mulut.
Kesehatan mulut memiliki koneksi dengan penyakit sistemik seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, infeksi saluran pernapasan, osteoporosis, gangguan gastrointestinal, serta sistem kekebalan tubuh. Dokter gigi dapat menjadi detetktif awal untuk mendeteksi adanya masalah kesehatan yang lebih serius melalui pemeriksaan rutin. Dengan adanya pemeriksaan rutin dapat dilihat suatu gejala-gejala yang mungkin tidak dirasakan oleh pasien.
Mengapa Kita Harus Rutin ke Dokter Gigi?
Seperti yang kita ketahui bahwa jika mengalami sakit gigi membuat kita tidak nyaman dalam beraktivitas, maka dari itu perlu dilakukannya pemeriksaan rutin untuk mencegah timbulnya sakit gigi. Ketika sudah terjadi merasakan sakit gigi perlu langsung di tindak lanjuti oleh dokter untuk menghindari penyebaran lebih luas ke struktur gigi maupun gigi yang lain. Seperti yang kita ketahui menurut Data Riset Kesehatan Dasar 2018 menunjukkan sebanyak 45 persen responden mengalami masalah gigi berlubang, 19 persen masalah gigi hilang atau tanggal sendiri, 10,4 persen kasus gigi goyah, dan 4,1 persen gigi di tambal. Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat Indonesia masih kurang terhadap kesehatan gigi mereka, dimana mereka baru akan ke dokter gigi ketika sudah mengalami sakit gigi yang parah, padahal lebih baik mencegah daripada mengobati. Pemerintah juga sudah memberikan fasilitas yang dapat digunakan oleh masyarakat dengan adanya Jaminan Kesehatan (JKN) yang dapat diakses gratis untuk pelayanan kesehatan gigi dan mulut di pusat kesehatan masyarakat.
Dokter gigi merupakan seorang detektif awal, dimana jika kita rutin ke dokter gigi , dokter gigi akan memberikan warning tentang kesehatan kita. Jika ada gejala-gejala penyakit lain yang dilihat orang dokter gigi, dokter gigi akan memberitahukan sekaligus menyarankan kepada pasien untuk segera mengobati penyakit tersebut sebagai upaya pencegahan adanya penyakit menular pada pasien yang dapat ditularkan ke orang sekitarnya secara tidak sengaja. Secara tidak langsung dokter gigi berperan sebagai pemutus rantai penularan penyakit yang akan berakibat lebih serius.
Dokter gigi akan memberikan edukasi terkait cara menjaga kesehatan gigi dan mulut yang baik. Dengan adanya pengetahuan yang cukup pada pasien akan lebih mudah untuk mencegah masalah pada gigi dan mulut mereka. Informasi dari internet maupun media sosial belum tentu akurat dan sesuai, perlu adanya orang yang lebih ahli dalam memberikan informasi yang lebih tepat sesuai dengan ilmu yang sudah mereka pelajari.
Jika kita rutin melakukan pemeriksaan pada dokter gigi, gigi kita akan menjadi lebih sehat dan bersih, dengan begitu akan meningkatkan tingkat percaya diri dalam tersenyum maupun ketika berkomunikasi dengan orang lain. Bau mulut seseorang tentu saja akan mengganggu kenyamanan kedua belah pihak dan akan menghambat penerimaan informasi ketika berkomunikasi dan menurunkan tingkat kepercayaan diri. Di zaman sekarang, netizen yang suka berkomentar mengenai penampilan maupun tingkah laku seseorang akan memperhatikan hal-hal kecil terlebih lagi dalam media sosial seluruh fisik kita terpampang dengan jelas dan mudah bagi siapapun untuk mengomentarinya. Gigi berwarna kuning dan tidak sehat ketika sedang berkomunikasi di media sosial akan membuat diri kita menjadi minder atas komentar negatif tersebut. Itu semua dapat dicegah dengan adanya rutin pemeriksaan dan melakukan perawatan pada gigi kita pada orang profesional yaitu dokter gigi.