Mohon tunggu...
FITRIA SARMIDA
FITRIA SARMIDA Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru yang Merdeka lah yang mampu mewujudkan Merdeka Belajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi 3.1 Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran

24 Mei 2022   00:54 Diperbarui: 24 Mei 2022   00:58 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Oleh: FITRIA SARMIDA,S.Pd.

CGP Angkatan 4

"Beban dan amanah kepemimpinan adalah mengimbangi semua prioritas yang terpenting, dan tugas kita adalah melakukan yang terbaik"  (Nadiem Makarim)

Tentunya dalam pengambilan sebuah keputusan tidak akan dapat memenuhi semua kepentingan. Bagaimana pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Patrap Triloka dalam pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran yang diambil? 

Patrap Triloka terdiri dari tiga semboyan yaitu Ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani. Artinya adalah di depan memberi teladan, ditengah membimbing dan memotivasi dan di belakang memberikan dukungan. Di depan memberi teladan artinya pemimpin merupakan orang yang akan dilihat oleh seluruh orang yang dipimpinnya harus memiliki sikap paling terdepan, paling disiplin, dan hal - hal yang lebih utama dari orang yang dipimpinnya.

Sehingga sebagai teladan yang baik ia harus menjadi suri teladan, pembimbing, dan pengayom anak didiknya, dan memberikan contoh kepada yang dipimpin. Sebagai seorang pemimpin ia harus mampu menyamakan perkataan dan perbuatannya. Selain itu pemimpin harus memberikan teladan dan tanggung jawab untuk membawa kepada visi dan misi bersama yang telah direncanakan. Pemimpin haruslah memiliki karakter yang baik sehingga yang dipimpinnya juga akan berubah menjadi baik.  

Di tengah membimbing dan memotivasi artinya bahwa pemimpin harus mampu menempatkan diri di tengah - tengah sebagai pemberi semangat, motivasi, dan fasilisator agar pengikutnya menjadi lebih baik. 

Pemimpin ketika di berada di tengah - tengah harus bisa merangkul, mengayomi, menjalin kebersamaan dan memotivasi untuk bisa mencapai satu visi tujuan yang sama. Pemimpin harus bisa memfasilitasi yang dipimpinnya, mau menerima kritik dan saran serta mampu mengunggah semangat bersama untuk meraih visi bersama.

Di belakang memberi dukungan berarti pemimpin dapat menempatkan diri di belakang untuk mendorong individu dalam organisasi yang dipimpinnya berada di depan untuk memperoleh kemajuan dan prestasi. 

Nilai - nilai kebajikan yang diyakini oleh seorang pemimpin akan berpengaruh terhadap prinsip pengambilan suatu keputusan. Nilai - nilai tersebut menjadi teladan dan refleksi terhadap apa yang diyakini oleh seorang pemimpin. Nilai - nilai kebajikan universal ini merupakan kesepakatan bersama terlepas dari latar belakang sosial, suku, agama maupun ras. Sehingga sering kali bersinggungan dengan prinsip - prinsip etika. 

Pemimpin dalam menghadapi situasi di mana mengambil suatu keputusan yang banyak mengandung dilema secara Etika, dan berkonflik antara nilai-nilai kebajikan universal yang sama-sama benar. Keputusan-keputusan yang diambil di sekolah akan merefleksikan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh sekolah tersebut, dan akan menjadi rujukan atau teladan bagi seluruh warga sekolah. 

Sebuah keputusan adalah hasil terbaik versi kita berdasarkan nilai - nilai yang kita yakini. Dari semua kepentingan maka kita mengambil keputusan yang terbaik yang kita yakini. Karena keputusan tersebut tidak mungkin dapat mengakomodir seluruh kepentingan, maka pasti akan menimbulkan pertanyaan - pertanyaan lain.

Dalam pengambilan suatu keputusan tentunya sangat dipengaruhi oleh aspek sosial emosional. Aspek tersebut terdiri atas:

  1. Kesadaran diri yang memahami serta memiliki kemampuan mengelola emosi
  2. pengelolaan diri untuk mencapai tujuan positif
  3. kesadaran sosial dalam merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain
  4. keterampilan relasi yang membangun dan mempertahankan hubungan yang positif
  5. pengambilan keputusan yang bertanggungjawab.

Dengan kesadaran terhadap aspek sosial emosional tentunya seorang pemimpin mampu menjunjung nilai - nilai yang ada dalam diri sehingga diharapkan dapat dicapai sebuah keputusan yang dapat menciptakan kenyamanan, kemanan dan lingkungan yang kondusif. Namun dalam pengambilan suatu keputusan seringkali dihadapkan pada empat paradigma dilema etika yaitu:

  1. individu lawan masyarakat
  2. rasa keadilan lawan rasa kasihan
  3. kebenaran lawan kesetiaan
  4. jangka pendek lawan jangka panjang

Dari pengambilan keputusan tersebut diharapkan murid - murid belajar menjadi oang-orang yang merdeka, kreatif , inovatif dalam mengambil keputusan yang menentukan bagi masa depan mereka sendiri. Di masa depan mereka akan tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang matang, penuh pertimbangan dan cermat dalam mengambil keputusan-keputusan penting bagi kehidupan dan pekerjaannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun