Mohon tunggu...
FITRI ARIYANTI
FITRI ARIYANTI Mohon Tunggu... -

usaha pasti ada hasil

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Contoh Kematangan Vs Pengalaman dalam Perkembangan Anak

24 Oktober 2010   04:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:09 4470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Perkembangan anak tergantung pada kematangan dan pengalaman yang mereka dapatkan. Pernyataan ini sering kali masih menjadi perbincangan para ahli. Ada ahli yang mengatakan bahwa kematangan adalah aspek yang penting untuk mempengaruhi perkembangan anak. Ada pula yang mengatakan sebaliknya bahwa pengalaman adalah aspek yang penting dalam perkembangan anak. Sebenarnya aspek yang mana yang paling penting. Kita perlu memahami terlebih dahulu arti dari masing – masing.

Dalam bahasa inggris dikatakan maturation atau kematangan. Kematangan itu sendiri berarti perubahan yang terjadi pada setiap individu secara teratur berdasarkan genetik yang sudah mencapai kemasakan / usia masak. Kematangan diartikan sebagai warisan biologi sejak lahir yang mempengaruhi perkembangan anak. Kematangan akan memunculkan pola perilaku yang dipengaruhi oleh pertumbuhan jasmani dan kesiapan syaraf dari masing – masing anak. Dari kematangan tersebut juga akan menghasilkan potensi – potensi yang sudah dibawa sejak lahir yang dapat dilihat dari perkembangan anak secara berlahan – lahan. Dapat diartikan juga bahwa ada unsur keturunan yang mempengaruhi potensi tersebut. Walaupun demikian, kematangan juga tidak seluruhnya berasal dari keturunan atau genetika karena kematangan merupakan sifat yang umum dimiliki oleh setiap individu dalam kurun waktu tertentu. Karena kematangan juga dapat dipengaruhi pengalaman dari lingkungan. Contohnya jika anak pintar bisa dikatakan mempunyai unsur genetik yang dibawanya dari orang tua walaupun tidak seluruhnya. Begitu juga anak yang punya postur tubuhnya pendek atau tinggi mempunyai unsure genetik yang dibawa.

Kematangan terjadi pada jaringan tubuh, syaraf, dan kelenjar – kelenjar di sebut kematangan biologi. Ada pula kematangan yang terjadi pada aspek psikis seperti keadaan berfikir, rasa, kemauan dll. Kematangan psikis akan mengalami kemaksimalan memerlukan latihan – latihan terlebih dahulu. Misalnya, anak pada usia 5 bulan belum boleh berjalan karena dalam psikisnya belum matang. Jadi, untuk mencapai kematangan ada proses latihan berjalan.

Sepeti disebutkan di atas kematangan juga dipengaruhi oleh pengalaman yang didapatkan dari lingkungan yang mempengaruhi perkembangan anak. Pewarisan genetik merupakan potensi dasar dari setiap anak. Tidak hanya aspek genetik tetapi anak yang ingin berkembang dengan baik perlu mendapatkan gizi dan sarana kesehatan yang baik pula. Pengalaman yang akan di dapat menjadi aspek yang mempengaruhi perkembangan psikis anak. Walaupun anak mendapatkan warisan genetik yang baik jika lingkungan atau sarana kesehatannya kurang maksimal pasti akan mempengaruhi pekembangan setiap individu.

Dan ada juga mengatakan hal yang berbeda dari kedua pendapat diatas. Disini setiap individu perkembangannya dapat terpengaruh dan terkait oleh kedua aspek perkembangan, yaitu kematangan dan pengalaman. Contohnya, anak yang cerdas, sebagian besar didasarkan juga pada orang tua yang mempunyai kecerdasan tinggi juga ( pembawaan ) tetapi tidak hanya berbekal pembawaan kecerdasan dari orang tua harus didasarkan juga pada lingkungan yang mendukung, dorongan dari dalam diri, intensitas belajar dan gizi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun