Dekorasi yang dibuat tidak boleh sebarangan yang hanya mempertimbangkan estetika warna atau pola saja. Namun juga harus mempertimbangkan usia anak, agar desain yang ada di ruangan tepat dengan usia anak didik, sesuai dengan pola pemahaman anak, dan membuat anak berpikir kritis tentang dekorasi tersebut. Sehingga anak dapat bereskpersi dan berfikir maju atau memiliki pemikiran yang berkembang.Â
Contoh ruangan kelas dapat didesain dengan gambar proses pertumbuhan ayam yang dimulai dari telur, lalu menetas, menjadi itik dan kemudia ayam dewasa. Desain dekorasi ruang kelas yang demikian akan membuat anak berfikir tentang proses pertumbuhan ayam, yang semula anak hanya mengatahui makan daging ayam atau telur ayam saja, kini anak dapat mengembangkan pemikirannya menjadi lebih kedepan dan inovatif.