Mohon tunggu...
Fitri Siti Kulsum
Fitri Siti Kulsum Mohon Tunggu... Freelancer - saya seorang Mahasiswa Universitas Padjadjaran jurusan kesejahteraan sosial yang ingin menjadi penulis terkenal

menjadi penulis adalah cita cita saya, banyak kata kata yang saya tulis walaupun hanya sebuah quotes sederhana

Selanjutnya

Tutup

Money

Pandemi Merugikan Ekonomi

11 Mei 2020   05:51 Diperbarui: 15 Mei 2020   05:07 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Kisah penyebaran wabah ini dimulai pada akhir tahun 2019,  virus Corona Covid-19 ini menyerang seseorang yang kala itu tengah mengkonsumsi makanan dari hewan yang diperjual belikan di pasar seafood Huanan, Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Para ahli menyebutkan bahwa virus ini berasal dari interaksi antara hewan dan manusia, hewan yang diduga memilki virus ini adalah kelelawar. Pasalnya pasar tersebut merupakan pasar yang menjual makanan yang termasuk ekstrim, disana menjual berbagai jenis hewan liar, seperti ular, buaya, kelelawar, anjing, kelelawar dan sebagainya. Hewan-hewan tersebut dijual untuk di konsumsi.

Menurut analisis terhadap 41 pasien yang positif Covid-19 27 di antaranya memiliki riwayat kontak langsung atau pernah mengunjungi pasar Wuhan. Maka para penliti menyimpulkan bahwa virus Covid-19 berasal dari kelelawar yang dijual di pasar Wuhan.

Setelah virus ini memakan banyak bagi perkonomian di dunia ini. Salah satu contohnya di Negara Indonesia, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2020 mengalami penurunan dalam sector perdagangan dan parwisata.

Selain itu dalam sector konsumsi rumah tangga terjadi ancaman kehilangan pendapatan karena tidak dapat bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup terutama rumah tangga miskin dan rentan serta di sector informal seperti pelaku UMKM juga mengalami penurunan karena tidak dapat melakukan kegiatan usahanya.

Pandemi juga merugikan para sopir angkutan umum, dengan adanya aturan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dan larangan mudik yang dikeluarkan oleh pemeintah, hampir semua penyedia angkutan umum tidak mendapatkan penghasilan. Sopir-sopir pun dengan terpaksa harus diberhentkan karena penduduk tidak akan keluar rumah dan tidak akan menggunakan jasa transportasi umum.

Hal ini memang merugikan banyak hal, terutama soal perekonomian, pemerintah menghimbau agar semua orang bekerja dan brlajar di rumah, bagi pekerja kantoran yang gajinya sudah terjamin ini merupakan hal yang sangat baik karena mereka bisa bekerja tanpa keluar rumah dan bisa bekumpul dengan keluarga, tetapi untuk buruh yang digaji perhari hal ini merupakan bencana yang sangat besar, karena mereka tidak bisa makan. Dan mereka tidak mempunyai penghasilan, walaupun pemerintah juga memberikan kebijakan untuk membeikan bantuan makanan tidak jarang pemerintah salah memberikan bantuan kepada warganya. Misalnya yang bnear-benar membutuhkan tidak di beri bantuan sedangkan warga yang masih berkecukupan mereka di berikan bantuan.

Maka, akibat dari adanya pandemi ini hampir semua sector yang ada mengalami penurunan, mulai dari ekonomi, perdagangan, pariwisata, pangan, transportasi dan lainnya sebagainya. Untuk menghentikan penyebarannya maka kita semua harus menuruti aturan pemerintah agar tetap dirumah saja, tetapi pemerintah juga harus lebih memperhatikan bantuan pangan yang diberikan supaya merata, supaya rakyat-rakyat kecil menuruti aturan pemerintah agar tetap dirumah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun