Mohon tunggu...
Dandelionnn
Dandelionnn Mohon Tunggu... Akuntan - Est. 96

Writing, Travelling lookin' for another point of view~

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pilihan

19 Januari 2020   12:00 Diperbarui: 19 Januari 2020   12:05 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mungkin ini satu dari sekian Nasihat Lama,
"Hidup adalah pilihan, baik atau buruk ada ditangan kita."
Tapi betulkah hanya sesederhana itu?
Betulkah hanya ada peranan kita saja dalam pilihan yang sedang kita hadapi?
Lalu dimana peran Allah?
.
Ya, Hidup memang pilihan...
Tapi sebelum kita memilih, Baik atau Buruk, Allah pasti sudah memberikan Sinyal nya.
Tidak kah kita rasakan?
Ketika ingin bermaksiat, mungkin Hati merasa resah, gelisah atau apapun yang yang maksudnya adalah Sinyal dari Allah.
Tapi mengapa pada Akhirnya, kita pun terus saja asik dalam bermaksiat?
.
Mungkin Hati kita terlalu penuh oleh dosa Maksiat, hingga tak peka pada peringatan Allah, hingga tak tersentuh pada cinta dan kasih sayang Allah.
Lalu bagaimana jika sudah demikian?
Istighfar lah, Hati kita Haus akan menyebut dan mengingat Nya.
.
Hidup itu pilihan,
Baik Buruk semua ada konsekuensi nya, dan kelak akan kita pertanggungjawabkan semuanya.
Lalu bagaimana jika kita telah banyak melakukan Maksiat, Hingga mungkin jika Dosa itu nampak, maka tak akan ada 1 tempat atau celah pun yang kosong daripada Dosa-dosa yang telah kita lakukan.
.
Bertaubatlah,
Allah bukan Manusia yang hanya memberikan kesempatan Kedua.
Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang, Allah tidak berikan kita kesempatan Kedua!
Tapi Allah berikan Ribuan Kesempatan bagi Hamba Nya yang ingin bertaubat.
.

.
Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun