Mohon tunggu...
Fitri AuliaHelmi
Fitri AuliaHelmi Mohon Tunggu... Lainnya - hobby menulis saat waktu senggang :)

sebaik baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesama

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peradaban Islam Modern di Jawa

17 Januari 2021   18:37 Diperbarui: 17 Januari 2021   18:45 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Islam dan Jawa memiliki hubungan yang erat. Islam masuk di Jawa dengan kisah yang unik. Dibantu dengan wali sembilan, Islam tersebar di Pulau Jawa. Kentalnya adat dan tradisi di Jawa terbilang sulit untuk dikolaborasikan dengan Islam. 

Orang jawa cenderung sangat percaya dengan ajaran mereka sebelumnya. Hingga akhirnya, wali 9 dengan segala karamahnya mampu menanamkan kepercayaan pada masyarakat jawa pada saat itu. Islam berkembang di Jawa dengan caranya sendiri. ia memiliki bentuk ibadah yang unik dan berbeda dnegan daerah lain. Islam modern yang bersifat fleksibel sangat membantu perkembangan agama Islam di Jawa. Dengan agama yang mampu menyesuaikan kebudayaan Jawa, Islam dengan mudah diterima masyarakat Jawa, dan tersebar luas di seluruh Jawa hingga saat ini.

Islam merupakan sebuah agama yang tata nilainya mengikuti perkembangan zaman. Tidak hanya sesuai dengan perkembangan zaman, Islam berkembang sesuai dengan daerah dimana ia disebarkan. Islam memiliki hukum dan para Alim Ulama yang luar biasa. Islam memutuskan hukum berdasarkan Al-Qur'an dan As-Sunah untuk kemudian dikorelasikan dengan kebiasaan masyarakat saat ini. 

Islam bisa digambarkan menggunakan konteks kekinian. Dalam buku Negara Islam Moder(Ali Muhammad Ash-Shallabi; 2017) dijelaskan, banyak sekali argumentasi  dan dalil mengenai negara Islam modern. Islam tidak pernah melarang berkembangnya kehidupan.  Islam senantiasa memotivasi orang muslim menuju urusan yang lebih baik.

Negara Islam modern tida hanya untuk menganut Islam saja. Islam di negara modern ditujukan untuk seluruh masyarakat yang ada di wilayah tersebut. selagi warga non-muslim mampu berkomitmen untuk saling bertoleransi, maka sah-sah saja jika mereka hidup dengan berdampingan. Warga non-muslim ikut serta mematuhi aturan yang berlaku pada agama Islam.   Sesungguhnya seberkembang apapun dunia, Islam tetamemiliki undang-undang yang berlaku selamanya. Undang-undang tersebut adalah Al-Qur'an dan As-Sunah. 

Menghormati dan memperhatikan kelompok lain atau agama lain merupakan keridloan Allah SWT.

Hingga saat ini, jawa memiliki penduduk yang mayoritas muslim. Hidup berdampingan dengan agama lainmerupakan suatu keindahan dari adanya toleransi yang bahkan bisa dibanggakan. Masyarakat muslim dapat menyebut Jawa sebagai rumah dikarenakan pendudknya yang mayoritas muslim. Dengan hidp berdampingan, kini masyarakat muslim tidak menutup diri dan membuka pemikiran seluas-luasnya. Masyarakat Jawa yang awalnya dianggap kolot, kini memiliki pemikiran, pengetahuan, dan pola hidp yang lebih baik. Tidak sedikit masyarakat Jawa yang memiliki kecerdasan dan tetap mengamalkan nilai-nilai keagamaan.

Dinamika islam di Jawa hingga saat ini menjad Islam yang modern dan tidak menutup diri merupakan kehidupan yang menimbulkan opini pro dan kontra antar ulama dan masyarakat muslim. Islam dan budaya jawa cenderung dianggap tidak singkron dan aneh. Keanehan terhadap tradisi tasyakuran yang rutin dilaksanakan, sehingga menjadi keharusan di kalangan masyarakat. Beberapa masyarakat yang tidak mampu mengadakan BANCAAN akhirnya terpaksa berhutang untuk selametan. Budaya dan tradisi yang apabila ditinggalkan akan menimbulkan bala.

Islam di Jawa memiliki keunikan tersendiri. Mereka memiliki cara yang berbeda untuk beribadah. Perpaduan antara Islam dan budaya Jawa ini memang kerap kali diperbincangkan oleh masyarakat luar. Padahal, jika ditelisik dan dipahami lebih jauh Islam tidak akan bisa diterima jika tidak memasukan dengan budaya Jawa yang ada. Banyak pendapat, bahwa masuknya Islam di tanah jawa didasari dengan pemikiran tasawuf. Meilhat keunikan budaya dan sulitnya mempengaruhi masyarakat jawa, metode dan cara pemikiran yang tepat perlu disesuaikan dengan masyarakat Jawa pada saat itu.

Para wali 9 mempertimbangkan berbagai aspek pada saat penyebaran agama Islam di tanah Jawa. Mereka menentukan tempat yang pas dalam menyebarkan agama Islam, sehingga Islam cepat menyebar dan diterima. Pertimbangan yang dilakukan para walipun sangat mapan dilakukan.pembagian tutorial dakwah dilakukan dengan tepat sesuai sasaran yang telah dirancang, sehingga Islam menyebar secara menyeluruh di Pulau Jawa. Pengambilan posisi dan jenis kebudayaan yang ada di Jawa dipikirkan dengan sangat baik. mengingat, setiap daerah di Jawa memiliki kebudayaan dan adat istiadat yang berbeda-beda.

Pada zaman persebaran Islam di Pulau Jawa yang dilakukan oleh para wali 9, pengaruh tersebaran persebaran Islam adalah melalui perdagangan. Namun saat ini, Islam mampu menyebar dengan sangat gampang dan cepat. Berdakwah dan penyebaran agama Islam bisa dilakukan di sosial media. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun