Mohon tunggu...
Fitrah Abdilah
Fitrah Abdilah Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis

Menulislah, maka kamu akan ada dalam sejarah

Selanjutnya

Tutup

Gadget

YouTube Jadi Selayaknya "Tong Sampah"

20 Juli 2020   16:31 Diperbarui: 20 Juli 2020   16:32 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

YouTube merupakan platform yang saat ini tengah meluncur pesat ke permukaan. Anak-anak, remaja, muda, dewasa, dan orang tua begitu menggandrungi media jaringan milik perusahaan Alphabet Inc ini. Sejak aktif pada 14 Februari 2005 lalu, YouTube sudah menjadi Tv daring yang siap memanjakan penontonnya dengan konten-konten tersedia.

Saat mulai dikenalkan ke publik sejak 2006 hingga sekarang, elemen-elemen masyarakat lebih memilih menonton YouTube ketimbang televisi, demikian para mahasiswa yang lebih gamblang mencari tutorial dari sana, karena lebih simpel.

YouTube sendiri merupakan media yang cukup relevan jika dipergunakan untuk aktivitas perkuliahan. Sayangnya, kekeliruan dalam penggunaan YouTube ini sering kali terjadi dalam dunia pendidikan.

Melansir data yang ada dalam databook YouTube. Awal mula YouTube dibuat adalah untuk orang-orang berbagi video, tentunya video yang dimaksud adalah video yang penuh manfaat, seperti edukasi, hiburan, informasi, dan lainnya.

Namun, seiring berjalannya waktu seperti saat ini. YouTube juga menjadi situs untuk mempublish lagu, lucu-lucuan, serta mempromosikan produk, dan perusahaan. Semuanya masih dalam konteks penuh manfaat.

Konten sendiri adalah informasi yang tersedia melalui media atau produk elektronik. Sebuah keunggulan yang ditawarkan pihak developer untuk menggiring masyarakat menuju kepada zaman yang lebih modern.

Di dunia akademis, YouTube memang tidak asing bagi penduduknya. Kerap kali jadi sumber informasi siber, YouTube memang sangat ideal untuk hadir di tengah dunia kampus, termasuk kegiatan mahasiswa sehari-hari.

Tidak seperti televisi yang bersifat pasif bagi mahasiswa, YouTube dengan segudang konten-konten yang ditawarkan, tentunya membuat perusahaan dengan logo dominan merah itu sangat fleksibel diterima sebagai media pembelajaran.

Dalam keterangan yang dimuat salah satu media online ternama Indonesia. YouTube bermanfaat menjadi wadah mahasiswa untuk menuangkan atau melatih kreatifitas. Sedangkan realita yang ada, terutama saat kuliah dengan sistem online ini dilakukan, semuanya berbanding terbalik.

YouTube menjadi sarana untuk mengumpulkan tugas-tugas perkuliahan, yang sejatinya itu merupakan kekeliruan. Baik buruknya tugas itu, langsung letakkan saja di YouTube, tanpa adanya pertimbangan terlebih dahulu.

Memang, dengan adanya YouTube, yang bisa menampung video dengan durasi besar dan berkapasitas megah, itu akan lebih irit, ketimbang langsung di kirim ke handphone masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun