Mohon tunggu...
FithAndriyani
FithAndriyani Mohon Tunggu... Lainnya - Read and Write

Write your own history

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Exspectat

16 Oktober 2018   18:45 Diperbarui: 16 Oktober 2018   18:44 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


Ibu jarimu menghapus jejak air mataku, namun usaha itu sia-sia karena mereka menggelinding menerobos pertahananku.


Tanganmu beranjak ke puncak kepalaku. "Baik-baik, ya. Kata Pasto, aku pasti kembali." Dengan gemetar kamu usap rambutku. Apa menangis bagi laki-laki adalah sebuah hal yang memalukan?


Tanpa diduga, kamu meletakkan kepalamu di pundakku. Rupanya kamu membaca isyaratku untuk menumpahkan saja air matamu.


"Kamu abis keramas ya? Wangi samponya, aku suka" katamu dengan suara sengau. Sepertinya kamu sudah kembali menjadi gentleman lagi. Pretend nothing happened.


Dengan posisi tetap memeluk, kamu mencoba menebak merk sampo yang kugunakan. Kami tertawa saat kamu menirukan slogan ikonik ambassador salah satu merk sampo ternama.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun