Mohon tunggu...
Fita Paulin
Fita Paulin Mohon Tunggu... Lainnya - Tertarik dengan komunikasi Science

Spesialisasi : Bioteknologi & Biomedical

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Siapa yang Harus Dipercaya

14 April 2020   15:33 Diperbarui: 14 April 2020   16:03 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jujur setelah pandemic Covid-19 ini. Terlalu banyak yang menjadi ahli dan pemain baru di sektor usaha masker dan handsanitizer. 

Memang benar bahwa kita memiliki kebebasan untuk memberikan aspirasi, mungkin benar juga kita memiliki dasar ilmu tentang itu. Namun, kita bukan expert nya. 

Beberapa teman saya yang notabene biasa aja di kuliah tiba-tiba jadi sumber informasi terpercaya padahal sebenernya ada beberapa yang tidak sesuai. Tapi, itulah kebebasan berpendapat dimana media sekarang menjadi tempat permainan dan menjadi sumber informasi tanpa ada bukti kebenaran. 

Jika hal tersebut berdasarkan pengalaman dan opini itu adalah hal yang wajar, namun berbeda jika di banding kan dengan data dan fakta penelitian. 

Kemarin sempat ngobrol dengan beberapa teman dari luar negeri juga. Dan semua bilang pasti sebenernya data yang ada sekarang itu ga sesuai dengan data yang sebenarnya terjadi di Lapangan. Kenapa? Apa pemerintah menutupi? Yah, itu kalo kita mau berpikir negatif dan mencari konspirasi. 

Kebetulan teman-teman saya memiliki logika berpikir yang cukup positive sehingga kami menyimpulkan bahwa hal tersebut bisa saja karena keterbatasan tenaga ahli, kemampuan suatu negara untuk mendapatkan sample, harga test dan treatment yang tidak di tanggung oleh pemerintah sehingga orang-orang takut ketika melihat harga dari yang orang-orang berikan. Belum lagi orang-orang yang tidak terjangkau, tidak terdata, tidak mau peduli dan tidak mau melaporkan keadaannnya. Banyak faktor lain kenapa itu tidak sesuai dengan kenyataan. Kenapa data tidak di buka? Sekarang apakah kalo angkanya besar itu berarti benar? Belum tentu itu juga benar. 

Coba berapa banyak hasil false negative yang beredar sekarang ini. Apa itu benar false negative ato memang operatornya yang tidak mengerti? 

Ketahui lah bahwa negara juga sudah berusaha yang terbaik (positive lah) mungkin kalo anda yang di posisi itu juga belum tentu lebih baik dari pada mereka. Selain itu juga tenaga medis juga berusaha, dan memang mungkin awalnya banyak yang miss karena belum terbiasa. Mungkin banyak di awal-awal yang salah di diagnosa. 

Jadi teman-teman mungkin anda hebat, and mungkin juga memiliki pengetahuan yang sangat tinggi. Namun, coba lah untuk berterima  kasih terhadap jerih payah orang-orang yang langsung berada disana. Dengan kalian berkomentar jahat, merasa yang paling benar, hanya mengkritik orang orang tertentu tidak akan membuat pandemic ini berakhir. 

Akhir kata, 

Saya selalu bilang sama teman dekat saya, kondisi sekarang itu yang tau cuma Tuhan dan orang nya. Kalo sampe kita tau segalanya berarti kita Tuhan dong. Data informasi itu buat di terima, memberikan informasi mengenai perkembangan buka sesuatu hal yang HARUS kalian percayai dan perdebatkan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun