Mohon tunggu...
FISIP UAJY
FISIP UAJY Mohon Tunggu... Dosen - Instagram: @fisip_uajy | Email: fisip.info@uajy.ac.id | www.fisip.uajy.ac.id

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Atma Jaya Yogyakarta | Akun dikelola oleh Tim Informasi dan Komunikasi FISIP UAJY

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Prospek Hubungan Diplomatik Indonesia-Tiongkok

13 Juni 2020   19:49 Diperbarui: 13 Juni 2020   20:03 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Narasumber dan peserta, dokpri

Perjalanan hubungan bilateral antara Indonesia dan Tiongkok sudah dilakukan sejak lama. Kedua negara menjalin hubungan mutualisme untuk dapat memperoleh dukungan, bantuan, kerjasama dalam berbagai bidang seperti politik, ekonomi, dan sosial-budaya.

Secara demografis Indonesia termasuk negara kepulauan yang wilayahnya luas dan memiliki jumlah penduduk yang besar. Selain itu, Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber daya alam yang kaya.

Kedua hal tersebut mempengaruhi perkembangan perekonomian di Indonesia dan menjadi faktor pendukung kerjasama antara kedua negara Indonesia dengan Tiongkok. Sebagai negara yang menempati posisi kedua dengan angka pertumbuhan ekonomi terbesar di Asia setelah Tiongkok, membuat Indonesia memiliki daya tarik bagi negara lain untuk menjalin hubungan diplomasi.

Prospek hubungan kerjasama antar dua negara terutama pasca Covid-19 atau new normal ini diperjelas pada webinar (Jumat, 12 Juni 2020) yang diselenggarakan oleh Magister Ilmu Komunikasi, Pascasarjana, Universitas Atma Jaya Yogyakarta (MIKOM UAJY). Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok dan Mongolia Djauhari Oratmangun sebagai narasumber dan dimoderatori oleh Lukas Ispandriarno, Kaprodi MIKOM UAJY.

Djauhari menjelaskan beberapa poin penting dalam hubungan kerjasama diplomasi antara Indonesia dan Tiongkok. 

Pertama, adalah di bidang perdagangan.

"Indonesia sampai pada tahun 2019 mencapai 77 US Dolar sebagai partner dagang paling besar dengan Malaysia di bawahnya", ujarnya.

Produk ekspor terbesar  Indonesia diantaranya adalah palm oil, buah tropis, sarang burung walet, elektronik, dan furniture dan turunannya seperti kayu. Melalui aktivitas ini memberikan dampak yang besar terhadap pendapatan kedua negara. 

Selanjutnya, Djauhari juga memaparkan bahwa dalam bidang ekonomi pariwisata, jumlah turis yang datang dari Tiongkok ke Indonesia di atas 2,1 juta per tahun dan kondisi ini mendukung perekonomian menengah-kecil di daerah-daerah yang menjadi tujuan wisata, seperti Bali, Yogyakarta, dan daerah wisata lainnya. 

Kerjasama potensial selanjutnya adalah dalam bidang sosial budaya. Dijelaskan bahwa saat ini tercatat 15.000 mahasiswa Indonesia yang belajar di Tiongkok dan tergabung dalam Persatuan Pelajar Indonesia di Tiongkok (PPIT) yang memiliki cabang di 25 kota di Tiongkok dan sangat aktif mempromosikan mengenai Indonesia dalam berbagai kegiatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun