Teknologi telepon genggam pintar mewabah di seluruh penjuru dunia. Penggunanya meningkat setiap tahun. Modelnya pun ikut berubah-ubah dengan penawaran keunggulan yang meningkat setiap series terbaru dari merek ternama.Â
Telepon genggam juga merebak di Indonesia yang sering kita sebut handphone (HP)/ smartphone. Dimana-mana kita melihat orang-orang sibuk berinteraksi dengan handphone-nya masing-masing baik di kendaraan umum, kafe, restauran, tempat kerja, dan sebagainya. Adanya koneksi internet memudahkan setiap orang untuk mengakses informasi dan hiburan apa apapun menggunakan telepon genggamnya.
Telepon genggam pintar, benar-benar disebut pintar karena kemampuannya menunjukan berbagai fitur canggih dan praktis. Sejumlah aplikasi digital berbasis internet memberikan berbagai solusi bagi masyarakat mulai dari dompet digital, peta penunjuk jalan, pesan antar paket dan makanan, transportasi cepat, media sosial, video, dan sebagainya. Bahkan hadirnya AI turut menambah kecanggihan fitur smartphone.Â
Jika kita amati saksama, tidak ada orang jaman sekarang yang tidak memegang smartphone. Kerajaan industri smartphone semakin menampakan sepak terjangnya.
Dahulu sebelum internet merebak pada awal 2000, edisi smartphone terbaru diluncurkan dalam 3 bulan sekali. Namun saat ini, edisi terbaru dari berbagai perusahaan ternama meluncurkan series terbarunya bahkan hanya dalam kurang dari 1 bulan. Walau ada juga yang setahun 2 kali dan sebulan 1 kali.Â
Biasanya smartphone terbaru yang diluncurkan menawarkan fitur yang lebih meningkat atau malah fitur yang direduksi. Penambahan fitur dan kualitas memberikan harga yang jauh lebih mahal dan sebaliknya. Pangsa pasar yang dituju juga berbeda.
Smartphone fitur dewa dengan harga murah menyasar kelas ekonomi menengah. Smartphone dengan fitur kamera canggih, layar jernih, dan kecepatan tinggi dipasarkan pada kelas menengah ke atas karena harganya yang relatif tinggi.Â
Memegang smartphone sudah menjadi gaya hidup. Apalagi smartphone dengan logo apel tergigit. Smartphone dan gaya hidup memiliki relationship yang kuat.Â
Banyak orang merasa sulit memisahkan diri dari smartphone-nya. Kehadiran smartphone seolah menjadi sahabat yang meramaikan kehidupannya. Oleh karena itu, hubungan seseorang dengan smartphone telah menjadi pakaian sehari-hari.Â
Kebiasaan setiap orang yang sehari-hari berinteraksi dengan smartphone tanpa henti tentu berdampak pada kesehatan postur saat kita menatap layar smartphone, dimana posisi kepala akan menunduk. Pola ini terjadi karena kedua tangan memegang smartphone pada level pinggang.