Mohon tunggu...
Fischa Fauziah
Fischa Fauziah Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

Mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian KKN-T UNISRI TIM 41 Menggelar Sosialisasi Pengolahan Daging Kelinci dan Pelatihan Pembuatan Abon Kelinci

18 Agustus 2022   15:00 Diperbarui: 18 Agustus 2022   15:02 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa Universitas Slamet Riyadi Surakarta yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim 41 periode Juli 2022 di Desa Demangan, Sambi, Boyolali menciptakan produk inovasi dengan memanfaatkan bahan pangan hewani daging kelinci. Pelatihan pembuatan abon dilakukan pada hari Kamis 11 Agustus 2022 di Balai Desa Demangan, Sambi, Boyolali.

Kepala Desa Demangan Sambi Boyolali menggerakkan program pembentukan karakter desa untuk membuat kuliner ciri khas Demangan yang berbahan baku kelinci sebagai ketahan pangan hewani. Beliau menyampaikan bahwa kelinci sangat cocok dijadikan sebagai pangan khas Demangan. 

Alasan kenapa kelinci menurut beliau Bapak Kepala Desa Demangan H Rosyid Setyawan “Kelinci mudah berkembang biak, memiliki anak yang banyak, dan rendah kolesterol dibandingkan produk hewani lainnya. Satu indukan kelinci bisa menghasilkan anakan lebih dari 2 ekor. Selain itu urine kelinci dapat dimanfaatkan dalam pembuatan kompos. 

Serta bulu kelinci dapat dimanfaatkan dalam pembuatan boneka. Dengan gerakan ini yang diharapkan Bapak Kepala Desa semua orang mengingat kuliner kelinci itu berasal dari Desa Demangan. 

Memperingati hari kemerdekaan ke 77 Republik Indonesia Bapak Kepala Desa mengadakan lomba kuliner memasak daging kelinci. Salah satu langkah ini menjadi awal mula warga memahami bahwa kelinci itu halal, layak dikonsumsi, dan menyehatkan.  

Dalam pembudidayaan kelinci Bapak Kepala Desa mendukung penuh dengan membagikan kandang kelinci gratis di lokasi khusus yang diharapkan menjadi titik awal maraknya budidaya kelinci  di Desa Demangan. 

Produk Abon Kelinci. Dokpri
Produk Abon Kelinci. Dokpri

Mendukung misi Bapak Kepala Desa saya Fischa Fauziah mahasiswi Teknologi Hasil Pertanian Universitas Slamet Riyadi dari Tim 41 KKN-T di Desa Demangan ingin mengupayakan harapan tersebut tercapai. Dengan diadakan sosialisasi pengolahan daging kelinci dan pelatihan abon kelinci diharapkan warga Desa Demangan mengenal, memahami dan mengerti  cara pengolahan daging kelinci yang bernilai jual tinggi.

Dokpri
Dokpri

Pelatihan abon yang dilaksanakan dengan melibatkan perwakilan warga Desa Demangan yang akan mengikuti lomba kuliner memasak daging kelinci untuk memperingati hari kemerdekaan. Abon merupakan produk pangan yang memiliki daya simpan yang lama, banyak digemari, dan memiliki nilai jual yang tinggi. 

Program kerja ini dilaksanakan dengan tujuan memberikan ide olahan awetan berbahan dasar kelinci yang memiliki nilai jual yang tinggi, memberikan motivasi bagi warga untuk mendirikan usaha olahan pangan dari kelinci yang masih jarang ditemui. 

Serta olahan daging kelinci di Desa Demangan menjadi berkembang dan dapat dikenal luas oleh masyarakat. Abon daging kelinci memiliki rasa yang gurih, lezat dikonsumsi bersama nasi, dan rendah kolesterol. Menurut warga Desa abon yang dibuat memiliki rasa yang hampir mirip dengan abon ayam. 

Selain itu dalam pelatihan abon kelinci ini sekaligus membuat kemasan dan label produk abon yang sudah layak dipasarkan. Kemasan dan label untuk produk abon merupakan sarana promosi yang penting dan sumber informasi bagi konsumen untuk membelinya. 

Harapan saya dengan adanya  program kerja saya ini dapat membantu Desa Demangan bangkit kembali pasca pandemi, memiliki perekonomian desa yang mandiri dan memiliki produk pangan hewani yang khas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun