Perpolitikan memang selalu menjadi Ancaman bagi krisis ekonomi bangsa, Banyak elit Politik yang kacau Dalam beragumen sehingga memicu kecemasan pada Demokrasi bangsa yang semakin menurun.Â
Faktanya Keakabran bernegara kian hilang karena ada bentuk manipulasi elit Politik pada masyarakat, akhirnya menimbulkan provokasi Yang memecah belah persatuan Republik.
Seharusnya perpolitikan yang dilakukan pemerintah harus berada dalam nilai-nilai Politik yang menjaga Demokrasi serta paham Pancasila, tetapi pada akhirnya justruh malah sebaliknya, elit Politik yang gagal merawat demokrasi lalu Masih keras beragumen agar dapat simpati rakyat.
Perpolitikan itu bisa di uji pada argumen Konflik Natuna, disitu pada cuplikan tempo.co pemerintah mengatakan: Mari usir china yang telah memcuri ikan yang merupakan Sumber Daya kita di laut Natuna, jika perlu kita perang melawan china.
Disitu jelas Ada unsur Politik, sebab pemerintah mengatakan usir bukan menangkap, sedangkan hukum Indonesia pada pencurian itu semestinya di tangkap Dan diberi hukuman bukan malah diusir dan memberi china peluang kembali untuk melakukan hal yang Sama sekian kalinya.
Persoalan semacam itu memang terjadi dan itu adalah kesempatan penguasa memanipulasi publik untuk kepentingan pribadi, maka tidak heran kebohongan yang paling terpecaya adalah bohongnya pemerintah Dalam memanipulasi masyarakat, Karena memiliki fasilitas untuk menyajikan kebohongan.
Jadi, tidak menutup kemungkinan dalam persoalan  masyarakat memilai elit Politik itu lebih pada menduga buruk tiap kerja perpolitikan pemerintah, mengapa?
Karena Banyak pemerintah gagal dalam upaya mendapat simpati rakyat, Banyak kesalahan yang dilakukan, ingin elit Politik dipuji namun masyarakat mengkritik sebab Banyak pemerintah Yang kurang ide Dan kurang Dalam memgolah Isu opini publik.
Karena itu Kita ingin agar supaya perpolitikan ini berjalan tanpa membungkam dan menyingkirkan. Apalagi tentang gebenur DKI Jakarta Yang kian disingkirkan Dalam perpolitikan, Dan itu sangat tidak benar dilakukan Dalam pertarungan Politik.Â
Harus ada kepercayaan masyarakat Dalam menilai perpolitikan, harus dikembalikan, agar supaya tiada perpecahan dalam Republik. Mari berjabat untuk kemajuan negeri tanpa harus selisih demi keuntungan pribadi.
