Kesejahteraan masyarakat sudah banyak tertunda, karena itu keadilan untuk masyarakat tidak kunjung tiba dari pemerintahan.Â
Faktanya pindah ibu kota bukan solusi rakyat sejahtera, bukan solusi negara ini maju.
Justruh dengan pindahnya ibu kota rakyat akan lebih mengerti bagaimana pemerintah tidak dapat mengatasi permasalahan permasalahan yang ada di jakarta, termasuk mengecilkan kemungkinan banjir dan polusi ibu kota Jakarta dulu.
Lalu dapat disimpulkan bahwa, ketika kegagalan itu datang, mereka menutupnya dengan menawarkan lagi kepada masyarakat dan setelah itu melakukan lagi kesalahan yang sama, karena mereka tau masyarakat gampang di manipulasi.
Tidak menutup kemungkinan, inilah yang menjadi faktor utama pepercahan sudah terlihat di negeri, tiada keadilan yang hakiki, yang ada hanyalah deskriminasi.
Dewasa ini sudah terlihat ada pesimisme pada masyarakat, tidak mampu lagi bersuara, dan ini adalah politik pemerintah yang kacau, pemindahan ibu kota justruh akan memperburuk negara Indonesia.
Krisis ekonomi akan bertambah, korupsi pembuatan infrastruktur ibu kota baru pasti akan terjadi, hutang luar negeri yang masih belum di bayar, yang pada akhirnya negara ini koleb dan itu bencana paling buruk jika terjadi.
Lalu dari mana bisa dikatakan pindah ibu kota untuk kemajuan bangsa?
Tidak ada kemajuan disini, yang ada hanyalah kepentingan pribadi, karena itu kita sebagai generasi bangsa teruslah memantau pemerintahan, teruslah memperbaiki segala kesalahan kebijakan, agar kehidupan masyarakat Indonesia makmur dan sejahtera.
Peran pemerintah sangat dibutuhkan masyarakatnya, evaluasi sekali lagi apa yang menjadi keinginan rakyat, karena rakyat sudah sepantasnya dijaga oleh pemerintah.
Selesaikan dulu masalah Papua, selesaikan dulu kesejahteraan, berikan terlebih dahulu keadilan, baru setelah itu apapun yang menjadi keputusan pemerintah, rakyat dengan senang hati menerima.