Mohon tunggu...
Firyal Fariz
Firyal Fariz Mohon Tunggu... Musisi - Rustig

PEACE

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Proses Nasionalisme Timor Leste

21 Juni 2021   00:38 Diperbarui: 21 Juni 2021   01:02 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pemerintahan penjajah Portugis di Timor Portugues (nama Timor Leste pada masa penjajahan Portugis) selama 450 tahun (1522-1975). Kemudian Bangsa Indonesia menduduki Timor Timur (Nama Timor Leste pada masa Pendudukan Indonesia) selama 24 Tahun (07 Desember 1975-24 Oktober 1999). 

Dalam proses kemerdekaannya Timor Leste pernah di Invasi oleh indonesia setelah terlepas dari Portugis tahun 1974 dan dijadikan sebagai provinsi ke 27 dan terjadi beberapa konflik dalam perkembangannya. Permasalahan keamanan dan kemanusiaan menjadi alasan Timor Leste menginginkan kemerdekaan yang dipimpin oleh kelompok yang sadar akan keadilan dan semangat kebangasaan yang dilandasi keinginan untuk menetukan nasib sendiri.Berbagai pemberontakan oleh masyarakat timtim yang dilakukan oleh kelompok-kelompok yang meginginkan kemerdekaan. 

Tim-Tim atau (Timor-Timur) yang sekarang Timor Leste merupakan sebuah negara yang berada di kawasana Asia Tenggara dana berbatasan salah satunya dengan Indonesia, berdasarkan sejarahnya Tim-Tim sebelum di Invasi Oleh Indonesia Pernah dikuasia oleh Portugis setelah saling adu klaim dengan Belanda. 

Jadi, sudah jelas bahwa Tim-Tim tidak termasuk kewilayah Nusantara, namun indonesia merasa memiliki kesamaan dengan masyarakat Tim-Tim dan berusaha mengambil perhatian dari masyarakat Tim-Tim. 

Saat masa penjajahan Portugis banyak mempengaruhi masyarakat Tim-Tim meskipun tidak secara keseluruhan untuk memerdekakan diri pada saat Invasi Indonesia terjadi, pada saat invasi Indonesia ada masyarakat yang setuju agar Tim-Tim bergabung dengan Indonesia namun ada sebagian juga yang tidak setuju dengan berbagai alasan, salah satunya yaitu kekerasan terhadapa perempuan, ditambah berkembangnya dan dominasi orang-orang jawa di Tim-Tim sehingga mereka merasa tersingkirkan dari Tanah kelahirannya sendiri. Berbagai konflik teerjadi antara masyarakat Tim-Tim yang tidak setuju dengan penggabungan Tim-Tim ke Indonesia dengan pihak militer dari Indonesia. 

Salah satu kelompok yang memberontak terhadap indonesia adalah OPMT yang pertama kali menerapkan sistem kesetaran Gender, dengan tujuan ikut berpartisipasi dalam perjuangan kolonialisme  dan melawan segala hal Diskriminasi kekerasan terhadap perempuan dalam masyarakat kolonial. 

Sebenarnya Timor-Leste pernah diduduki atau dikuasi oleh beberapa negara salah satunya yaitu Indonesia, pada masa kependudukuan atau invasi Indonesia ke tanah Timor leste pernah terjadi suatu usaha untuk mengilangkan suku-suku asli Timor Leste dengan tujuan untuk menguasai wilayahnya. 

Kekerasan seksual oleh para militer indonesia menjadi salah satu upaya yang dilakukan sehingga muncul beberapa gerakan sebagai respon dari kekejaman yang dilakukan Indonesia. Timor Leste merupakan daerah jajahan Portugis dan tidak termasuk dalam bagian wilayah indonesia dalam perjanjian apapu dengan belanda, Timor Leste mutlak dibawah kekuasaan Portugis. 

Saat terjadi revolusi di Portugis pada 1975 yang menyebabkan Portugis kehilangan kontrolnya terhadap Timor Leste mendorong kelompok-kelompok lokal yang pro kemerdekaan di Timor Leste untuk mendeklarasikan kemerdekaan Timor Leste. 

Namun beriringan dengan prosesnya hal itu tidak semulus dengan yang dicita-citakan kelompok yang pro kemerdekaan seperti UUDT dan ASDT, karena mendapatkan penolakan dari sebagian masyarakat yang melihat peluang untuk bergabung dengan Republik Indonesia. Dimasa Timor Leste dalam wilayah kerangka Republik Indonesia. 

Peperangan terjadi antara rakyat yang pro integritas dibantu TNI dengan para pemberontak yang menginginkan kemerdekaan Timor Leste. Konflik keduanya semakin memuncak pada 1998 ketika indonesia sebagai pemegang otoritas di Timor Leste mengalami krisis politik, hal ini dimanfaatkan oleh pro kemerdekaan untuk menggalang kekuatan dan menuntut kemerdekaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun