Mohon tunggu...
Firnanda NurAulia
Firnanda NurAulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Sejarah Universitas Negeri Malang

Ig: fakefirfir Fb: Firnanda Aulia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berinovasi Dalam Media Pembelajaran

30 November 2021   08:57 Diperbarui: 30 November 2021   09:10 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Adanya kebijakan mengenai Pembelajaran Tatap Muka terbatas (PTM) digunakan untuk mengurangi risiko dampak sosial negatif yang berkepanjangan baik dari kualitas Pendidikan maupun tumbuh kembang dan hak anak. Pemerintah tetap menegaskan dalam pembelajaran tatap muka tetap mengikuti peraturan dan kebijakan yang ditetapkan pemerintah pusat sesuai penerapan PPKM berdasarkan Asesmen situasi COVID-19.

Pemulihan kualitas Pendidikan siswa-siswi,  menjadi tantangan berat bagi para guru dan kepala sekolah. Capaian belajar siswa-siswi ketika daring dan luring sangat berbeda. Pembelajaran luring seperti di kelas diyakini mampu menghasilkan capaian akademik yang lebih baik. Oleh karena itu, motivasi dan semangat siswa-siswi dalam menerima pelajaran juga sangat berdampak bagi capaian belajar siswa-siswi.

"Dampak pandemi sangat besar utamanya pada kualitas Pendidikan siswa. Siswa-siswi disini masih susah memahami dan mengingat pelajaran yang ada di buku. Terkadang juga sering merasa jenuh ingin segera pulang kerumah." Ungkap Devi Mariya Sulfa, salah satu mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 2 di SD Negeri 4 Rejoyoso. Memang dampak dari pembelajaran daring ini sangat besar bagi siswa-siswi.

Devi dan Adaniyah mencoba memberikan media pembelajaran yang inovatif bagi siswa-siswi kelas 5 di SD Negeri 4 Rejoyoso, Kecamatan bantur, Kabupaten Malang. Seperti contohnya dalam mata pelajaran Tema 2, kami meminta mereka membuat media "kartu pengingat" sebagai cara untuk memudahkan memahami dan menghafal mengenai materi tarian-tarian daerah yang ada di Indonesia. Satu kartu ini sudah terdapat gambar tari, nama tari, dan daerah asal tari tersebut. Sabrina Adelia, salah satu siswi di kelas 5 sangat menyukai dan terinspirasi pada media pembelajaran tersebut. "Kartu pengingat tarian daerah ini sangat menarik dan memudahkan dalam mengerjakan tugas clipping tarian daerah" kata Sabrina Adelia.

Selain membuat "kartu pengingat", kami juga sering membuat pop up book pada beberapa materi yang dibutuhkan dalam membuat karya pop up book ini, terutama pada pembelajaran organ pernapasan pada manusia, agar semangat dalam belajar dan memudahkan mereka dalam menghafal serta memahami apa saja bagian pada materi yang telah dipelajari selama ini.

Kemudian, kami membuat media pembelajaran dengan meminta mereka mempresentasikan materi yang telah mereka diskusikan dengan masing-masing tim yang telah dibagi sebelumnya. Seperti yang dikatakan oleh salah satu siswa kelas 5 yakni "Alvin Achmad Afandi" berkata "saya sangat menyukai kegiatan pop up book dan presentasi, hal ini membuat kita bisa tampil percaya diri baik dihadapan guru dan teman-teman" ujarnya. Menurut saya "Kegiatan Ini juga diambil dan dipikir dengan matang. Walaupun, awalnya mereka masih ragu dan malu, namun semakin lama sudah terlihat perkembangan yang ada dalam diri masing-masing siswa. Sehingga jika suatu saat nanti mengikuti perlombaan, setidaknya mereka sudah terbiasa melatih mental pada diri siswa" ujar Angelina Adaniyah.

Tidak hanya kegiatan yang telah dipaparkan diatas, masih banyak media pembelajaran yang telah TIM kami jalankan, seperti perlombaan agustus antar kelas, menghias hari pahlawan dan menceritakan peran pahlawan, membuat kerajinan stik ice cream, pelatihan upacara, publish media sosial, dan masih banyak rencana kegiatan lainnya pula, seperti mengadakan acara kecil dalam memperingati hari guru, mempersiapkan kenangan dan acara perpisahan dalam masa berakhirnya kampus mengajar, dan sebagainya

Dengan menyajikan media pembelajaran yang menarik dapat membuat siswa-siswi tidak jenuh dan memudahkan dalam menghafal serta memahami materi yang telah diberikan. Ketika di akhir pelajaran, juga diberikan kuis dan pemberian reward bagi siswa yang active dalam tanya jawab dikelas serta percaya diri dan ada perkembangan dalam diri siswa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun