Mohon tunggu...
Firmus IsalnoNaur
Firmus IsalnoNaur Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa STFT Widya Sasana, merdeka belajar, mahasiswa berintegritas.

Mahasiswa di STFT Widya Sasana, Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hidup Bersama Maria dan Orang Lain di Tengah Pandemi

5 Desember 2021   17:45 Diperbarui: 6 Desember 2021   07:51 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Maria menjadi teladan karena kebaktian dan pemberian diri yang total kepada Allah baik dalam umat Katolik maupun umat gereja-gereja Ortodok Timur. 

Ada begitu banyak doa dan devosi kepada Maria sebagai perpanjangan doa umat kepada Allah dengan perantaraan Yesus Kristus, Putranya. Kehidupan yang Maria hayati bukan sekedar menjadi teladan banyak orang, tetapi juga menjadi inspirasi hidup yang membakar semangat cinta akan Allah. 

Jiwa manusiawi Maria yang penuh syukur dan penyerahan pada Allah senantiasa menyentuh setiap kerapuhan orang yang berjuang menerima Allah dalam dirinya. 

Karena itu ada banyak devosi yang berkembang dalam umat beriman. Beberapa devosi yang populer kepada Maria diantaranya: Doa Malaikat, Medali Ajaib, Novena Tiga Salam Maria, dan Doa Rosario yang rutin dilakukan pada bulan Mei dan Oktober. 

Devosi kepada Maria selalu dipahami sebagai doa bersama Maria kepada Allah dengan perantaraan Yesus Kristus. Umat Allah berkumpul bersama dalam persekutuan dan bukan hanya sibuk dengan urusan dirinya sendiri. Sebab sesungguhnya doa Maria begitu ampuh oleh karena dia memiliki kedudukan yang istimewa dalam persekutuan para kudus. Dia dekat pada Allah dan Allah pun berkenan padanya.

 Namun devosi kepada Maria mesti dimengerti sebagai sarana dan bukan tujuan. Allah harus tetap menjadi tujuan utama dari doa dan penghayatan iman seluruh umat.

Berdevosi kepada Maria di tengah pandemi virus korona menjadi salah satu pegangan dan harapan akan Allah atas hidup dan situasi yang semakin tidak menentu. 

Banyak orang resah dan gelisah atas hidup yang penuh dengan tekanan dan ketakutan. Tidak sedikit pula yang menanyakan adanya Allah dalam peristiwa mengerikan ini. Dalam situasi seperti ini, Maria dengan keibuannya mengajar dan menjadi pola sejati untuk beriman dan mencintai Yesus secara utuh dan tidak terbagi. 

Dia tidak banyak berbicara namun memiliki kepekaan pada sesama. Dia menyimpan perkara dalam hatinya namun membagikan kegembiraan dan harapan kepada orang lain. Maria melihat dan turut menderita bersama umat Allah, seperti penderitaan yang telah ditanggungnya ketika melihat Yesus menderita dan bahkan memangku-Nya. 

Devosi kepada Maria tidak terbatas pada ruang doa semata, tetapi mesti diwujudkan dalam tindakan nyata. Seperti teladan yang dia tunjukan selama waktu hidupnya. Sebab doa selalu berujung pada tindakan kasih terhadap sesama terutama mereka yang menderita dan kesusahan. Demikianlah setiap orang merasakan kehadiran Allah dalam orang lain dan demikianlah setiap orang tidak akan kehilangan harapan atas kasih dan kuasa Allah.

Pertolongan Maria selalu ada bagi orang yang tekun berharap dan mau berdoa bersamanya. Dia tidak akan sanggup mengabaikan penderitaan orang yang meminta doa dan pertolongannya kepada Allah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun