Mohon tunggu...
Firman Wahono
Firman Wahono Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah seorang guru di SMP Negeri 4 Ambarawa, saya memiliki hobi membaca. Bacaan yang seringa saya baca tentang berita bola. Jadi olahraga kesukaan saya adalah bermain bola.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kesetiaan Menulis di Blog

27 Januari 2023   14:46 Diperbarui: 27 Januari 2023   15:00 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalamualaikum bpk/ibu semuanya, senang sekali kembali dapat membagikan informasi pelatihan KBMN Angkatan 28 pertemuan ke-8. Informasi kali ini bertemakan tentang "Komitmen Menulis Di Blog" yang disampaikan oleh narasumber bernama "Drs. Dedi Dwitagama, M.Si, bersama moderator Sigid PN, SH. Penyampaian materi disampaikan langsung lewat Zoom Meeting. 

Biasanya penyampaian lewat grup wa, kali ini lewat zoom membuat kita harus standby, mendengarkan dan mencatat informasi yang disampaikan dengan baik, itupun kadang terganggu dengan jaringan yang naik-turun. Oleh karena itu, penyampaian materi kali ini butuh ketelitian. Lalu informasi apa yang kami dapat? Baiklah simak baik-baik ya, apa informasi yang kami dapatkan.

Pertemuan kali ini mengupas tentang kesetiaan untuk menulis di blog. Kesetiaan disini maksudnya komitmen kita untuk konsisten menulis setiap hari tanpa putus dalam jangka waktu beberapa tahun, hingga menjadikan penulis tersebut ahli dalam menulis. Sebagaimana yang disampaikan narasumber menyampaikan bahwasanya terdapat 3,31 Juta Guru namun hanya sedikit guru hebat, mengapa demikian?

 Narasumber menyampaikan bahwasanya guru yang hebat adalah guru yang produktif, yang mampu untuk menulis secara konsisten dalam jangka waktu yang lama hingga menjadi ahli, apakah itu satu tahun berturut-turut, dua tahun berturut-turut ataupun tiga tahun berturut-turut. Beliau kemudian mengatakan bahwa coba dilihat ada guru prestasi, guru penggerak, guru inti, ataupun guru teladan, namun mereka semuanya hanya berhenti mendapatkan label saja dan  mereka mayoritas tidak produktif. 

Berapa guru penggerak yang mampu memanfaatkan blognya untuk berbagi ilmu, berapa guru inti yang mampu memanfaatkan blognya untuk berbagi ilmu, berapa guru berprestasi yang mampu memanfaatkan blognya untuk berbagi ilmu. Hanya sedikit yang dapat memanfaatkan itu. Dengan nada guyonan, narasumber menyampaikan bahwa beliau telah membuat 7000 posting dari 14 blog yang beliau punya. Itupun dilakukan setiap hari berturut-turut posting tanpa henti hingga mencapai 666 hari hampir 700 hari.

Narasumber menyampaikan bahwasanya "menjadi orang yang produktif itu mendapatkan manfaat yang banyak seperti menjadi karya tulis, artikel, buku antologi, buku bunga rampai, buku solo dan bahkan akhirnya dapat mendatangkan cuan. Maka, kita jangan hanya senang menjadi minimalis seragam. Perhatikan sekitar kita, mayoritas guru-guru kita adalah guru minimalis yang hanya kerja tergantung jam kerja, waktunya pulang, ya pulang, kerja hanya senang dengan memakai seragam, tidak mau menggunakan waktu diluar jam kerja untuk berkarya". 

Mendengar penyampaian dari narasumber, kami dari peserta cukup terpelanga karena kalau kita perhatikan disekitar kita, memang benar. Tak sempat berkata, narasumber memuji peserta dengan menyampaikan bahwasanya "Anda termasuk orang hebat, malam-malam nongkrongin zoom sampai larut malam diluar jam, tidak menghiraukan dilihat atasan atau tidak, anda bekerja untuk diri anda sendiri".

 Perkatan narasumber membuat kitapun tambah semangat, apalagi mendengar pepatah yang disampaikan yaitu "Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama". Sebuah pepatah yang mengingatkan kita untuk melakukan sesuatu, agar kita senantiasa dikenang dalam karya-karya kita bukan hanya sebatas nama lalu dilupakan. Orang yang mampu melakukan itulah ciri-ciri orang produktif, dimana memiliki visi, memiliki tujuan, memiliki rencana yang akan dilakukan. 

Jika kita ingin produktif maka perlunya kita belajar step by step. Kita mau produktf tapi tidak punya waktu, tidak punya ide, tidak punya kemampuan untuk menulis. Padahal orang yang produktif itu, orang yang terbiasa menulis setiap hari tanpa henti. 

Dari kebiasaan tersebut, maka akan muncul lah ide-ide baru dalam menulis. Selain itu, narasumber juga membagikan teknis bagaimana mendapatkan ide dalam menulis. Beliau mengatakan bahwasanya "kita dapat menggunakan gadge, laptop, kamera untuk mengabadikan momen-momen disekolah, dikelas maupun dimanapun berada, lalu dari foto tersebut kita posting ke Instagram, posting ke blog, posting ke youtube, hal itu, akan menjadi sesuatu yang berharga dan terkenang". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun