Mohon tunggu...
Snowman
Snowman Mohon Tunggu... Freelancer - Blogger

Suka membaca buku fiksi dan non-fiksi

Selanjutnya

Tutup

Trip

HP Hilang Saat Liburan, Pengalaman Panik

26 Juli 2019   16:43 Diperbarui: 26 Juli 2019   16:49 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: http://futureloka.com/ 

Halo sobat kompasiana. Kali ini aku ingin berbagi pengalaman liburan yang gregetan. Liburan yang super duper mencemaskan. Ada yang pernah mengalami pengalaman liburan yang super duper mencemaskan? Biasanya sih kalau liburan itu pasti menyenangkan dan seru. Apalagi bareng keluarga atau pacar.

Kali ini aku akan berbagi pengalaman aku berlibur ke kota wisata malang. Kota yang terkenal sama apelnya itu tuh. Sudah ada yang pernah ke kota malang? Mungkin kalau yang belum pernah, kota ini sempat jadi singgahannya para backpacker film 5 cm. Gak asing kan sama filmnya?

Waktu liburan kuliah, aku mencoba memberanikan diri berangkat dari stasiun tugu Jogja menuju stasiun kota malang. Perjalannya gak memakan waktu lama, waktu tempuhnya cuma tujuh jam saja. Aku membawa tas punggung berwarna hitam yang berisikan laptop dan beberapa perlengkapan mandi dan pakaian seadanya. Kalau bawa banyak barang itu rasanya ribet, apalagi pakai koper segala. Kecuali ada urusan bisnis sih yang harus nginap hingga beberapa hari.

Aku mengambil kereta pukul 12 malam, sampainya di malang jam 7 pagi. Setiba di malang, aku segera menghubungi teman yang satu kuliah dengan aku di jogja, jadi dia sedang pulang kampung. Eh apesnya, dia baru ngabari kalau dia sedang keluar kota bareng keluarga. Dan baru balik ke malang keesokan harinya. Padahal aku udah buat rencana nebeng selama tiga hari di rumahnya. Ya sudah, aku putuskan di hari pertama untuk nginap di hotel saja. Tapi mumpung hari masih pagi, aku mencoba mencari hotel-hotel yang sekiranya relatif lebih murah menggunakan aplikasi di hpku. Setelah beberapa menit nyari, akhirnya ketemu dan aku langsung tancap gas pakai ojek online. Hotelnya meskipun relatif murah tapi cukup bagus. Setiba di hotel, aku menanggalkan tas hitamku, karena cuma itu barang yang aku bawa. Malang terasa lebih dingin ketika itu, tapi aku tetap memutuskan untuk mandi. Gak enak rasanya gak mandi selepas perjalanan jauh.

Siangnya, aku coba browsing tempat rental sepeda motor. Ada banyak pilihan, tapi aku memutuskan untuk rental di dekat daerah UB saja, sekalian iseng-iseng jalan ke dalam kampus itu. Waktu itu jalanan cukup sepi, gak terlalu ramai di jogja. Mungkin karena masih liburan ya. Aku parkir sepeda motor di parkiran dekat mall Malang Town Square. Sengaja ngambil sedikit agak jauh, biar kerasa kayak pedestarian sekali-sekali. Tapi emang baiknya seperti itu, jalan kaki adalah cara untuk menghemat energi tak-terbarukan. Sekalian untuk mengurangi pengeluaran polusi asap kendaraan.

UB kampus tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil, suasananya cukup tenang dan adem. Aku menghabiskan waktu di sana untuk keliling-keliling mengamati gedung-gedung dan tempat penelitian mereka. Perpustakaannya ada di dekat lapangan rektorat, gedungnya lumayan besar. Aku melirik jam tangan, sudah pukul 2 siang. Aku ingin melanjutkan perjalanan ke tempat lain. Targetku selanjutnya adalah Kota Batu. Katanya di sana banyak tempat wisata. Aku menghampiri sepeda motor di tempat parkir dan langsung bertandang ke kota batu. Di kantong sudah sedia hp jikalau nanti bingung sama arah jalan, sekalian menghapal jalan yang aku lalui. Di kota Batu lebih ramai kala itu dibandingkan kota Malang, mungkin karena banyak orang sedang liburan juga. Jarak antara kedua kota tidak terlalu jauh. 

Aku menyusuri jalan tengah kota dan melihat alun-alun kota batu, sekali lagi aku menjadi pedestarian. Mencari jajanan yang khas di sana, aku jadinya makan banyak. Merasa Lelah, aku coba nyari duduk di tempat yang tidak terlalu ramai. Waktu sudah mau memasuki magrib. Aku menggrogoti kantong jaketku, mencoba menjamah hp. Aku tiba-tiba panik, hpku tidak ada di kantong. Aku segera menjamah segala kantong yang ada, tidak ketemu. Aku coba ke tas, tidak ketemu juga. Perasaan sudah gak enak. Panik pun datang menyerang.

Aku mencoba menjamah segala tempat di tasku, tidak juga ketemu. Aku ingat terakhir aku menaruhnya di kantong jaket. Atau aku mungkin salah ingat. Aku mencoba nyari ke warung-warung tempat aku singgah tadi, mencoba bertanya siapa tahu penjualnya melihat. Setelah nyari ke sana kemari tidak juga ketemu. Saat itu aku sudah merasa tidak berdaya, dan hampir pasrah kehilangan. Tapi kalau hp hilang bisa gawat, beberapa data-data penting ada di situ semua. Tapi panik tidak membuatku lebih baik, aku mencoba duduk sebentar, dan mengingat dengan persis apa saja yang telah aku lewati sekali lagi. 

Aku berpikir, sepertinya jatuh atau tidak sadar tertinggal ketika aku duduk. Tapi tidak ketemu di setiap warung aku kunjungi. Aku berpikir lagi, pasti ada cara lain. Aku ingat daya hpku masih banyak. Aku mengeluarkan laptop, dan segera melacaknya menggunakan fitur di google. Karena hpku terintegrasi dengan akun google, maka pasti masih terhubung jika datanya masih hidup. Aku mencolok modem smartfrenku dan segera melacak lokasinya secara langsung. Generasi milenial pasti ada cara, apalagi dengan teknologi. Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya lokasinya ditemukan, aku perbesar skalanya. Dan ketemu, dia tidak jauh dari tempatku, sekitar dua ratus meter. Tapi anehnya titik lokasinya bergerak, aku pikir pasti terbawa oleh seseorang. Aku mulai bergegas mengikuti titik itu sambil memanggul laptop. 

Aku mencoba untuk berhati agar tidak tersenggol dengan orang lain. Titik lokasinya bergerak perlahan, lebih cepat pergerakanku. Karena sulit sekali berjalan dikeramaian sembari memanggul laptop, aku tersenggolan seseorang. Untung orangnya tidak marah, dia hanya tersenyum. Aku kembali memfokuskan diri melacak lokasi itu. Semakin dekat, sampai aku berjarak hanya beberapa meter saja. Iya aku yakin hpku berada di sini. Aku coba membunyikannya. Tapi aku tidak mendengar, ini pasti karena terlalu ramai suara. Aku coba sekali lagi membunyikannya. Tetap tidak terdengar. Tiba-tiba seseorang dengan perawakan masih muda menghampiriku dan memperhatikan dengan awas wajahku. Dia bilang "tunggu", ditangannya ada sebuah hp. Ia mengangkatnya, dan melihat layarnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun