Mohon tunggu...
Firman Rahman
Firman Rahman Mohon Tunggu... Blogger Kompasiana

| Tertarik pada finance, digital marketing dan investasi |

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bukan Sekadar Hemat, Ini Dia Siasat Jitu Konsep Frugal Living dalam Mengatur Uang Transport

5 Juni 2025   19:43 Diperbarui: 5 Juni 2025   19:43 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Gambar: Dokumen pribadi)

Hidup ini adalah sebuah perjalanan yang menarik, penuh dengan dinamika dan tantangan yang tak terduga. Salah satu aspek yang selalu menjadi sorotan dan tak pernah luput dari perbincangan adalah bagaimana cara kita dalam mengelola keuangan keluarga.

Di era modern ini, dengan segala gejolak ekonomi seperti inflasi atau ancaman resesi, kemampuan untuk mengatur arus kas keluarga menjadi semakin penting.

Bagi mereka yang sudah tidak lagi memiliki penghasilan tetap, seperti wirausaha atau pekerja lepas, pengelolaan keuangan, terutama alokasi untuk uang transport, menjadi sebuah tantangan tersendiri. 

Di sinilah konsep frugal living hadir sebagai solusi cerdas, bukan hanya untuk berhemat, tetapi juga untuk menciptakan kebebasan finansial yang lebih besar.

Sebuah Transisi Peran, Dari Karyawan Menjadi Wirausaha dan Tantangan Transportasi yang Berubah

Dulu, saat masih menjadi karyawan dengan gaji bulanan yang stabil dan mungkin jenjang karier yang menjanjikan, memiliki mobil pribadi adalah sebuah simbol pencapaian dan kenyamanan. Mengatur uang rasanya semudah membalik telapak tangan.

Pengeluaran untuk transportasi mungkin tidak terlalu menjadi beban pikiran, apalagi jika kantor memberikan tunjangan atau fasilitas kendaraan. Namun, ada satu hal yang patut dicatat dari masa itu, meskipun sudah memiliki mobil, saya seringkali memilih menggunakan motor untuk berangkat kerja. Alasannya sederhana, yaitu menghemat biaya bahan bakar dan mempercepat waktu tempuh di tengah kemacetan kota. Cara ini menjadi awal dari kesadaran akan efisiensi transportasi, jauh sebelum istilah frugal living populer.

Saat Saya memutuskan untuk beralih peran dari seorang karyawan menjadi wirausaha, fokus dan prioritas dalam mengatur keuangan pun berubah drastis. Pada awalnya, setelah terjun ke bisnis kuliner. Mobil pribadi yang sebelumnya adalah simbol kenyamanan kini bertransformasi menjadi alat operasional usaha yang vital. Mobil itu digunakan untuk mengangkut bahan baku, mengirimkan pesanan, dan berbagai keperluan logistik lainnya. Otomatis, biaya transportasi ini dimasukkan ke dalam pos biaya usaha. Begitu pula dengan motor, yang mayoritas penggunaannya beralih untuk menunjang kegiatan bisnis, seperti pengiriman pesanan dalam jumlah kecil atau mobilitas yang lebih cepat.

Masa itu memang menantang, namun juga memberikan pelajaran berharga tentang bagaimana setiap pengeluaran, termasuk transportasi, harus dihitung secara cermat sebagai bagian dari biaya operasional. Kesadaran akan efisiensi semakin terasah karena setiap rupiah yang keluar harus memberikan nilai tambah bagi bisnis.

Memulai Babak Baru Saat Frugal Living Benar-benar Menjadi Gaya Hidup

Titik balik yang paling signifikan adalah saat memutuskan untuk menutup bisnis kuliner kami sekitar pertengahan tahun 2023 yang lalu. Setelah usaha kuliner itu tutup, ternyata mengatur uang transport pun berubah dan jauh lebih mudah. Mengapa? Karena kami dipaksa untuk benar-benar menginternalisasi prinsip dasar frugal living dengan membedakan antara kebutuhan dan keinginan.

Dengan tidak adanya lagi kebutuhan operasional bisnis yang besar, mobil pribadi yang selama ini menjadi andalan untuk mengangkut barang dagangan kini jarang sekali terpakai. Mobil yang dulunya sebuah aset produktif, kini cenderung menjadi beban karena biaya perawatan, pajak, dan depresiasi. Setelah melalui pertimbangan matang, kami membuat keputusan yang mungkin terdengar drastis bagi sebagian orang, yaitu menjual mobil tersebut.

Daripada mempertahankan aset yang biaya perawatannya tinggi dan penggunaannya minim, kami memilih untuk melepaskannya dan mengalihkan fokus pada alternatif transportasi yang lebih efisien dan ekonomis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun