Emas telah lama menjadi simbol kemewahan dan kekayaan. Namun, tahukah Anda bahwa emas bukan hanya sekadar perhiasan yang mempercantik penampilan? Yang terjadi sebenarnya, seringkali emas hanya disimpan begitu saja, tanpa memberikan manfaat finansial yang optimal, dan hanya digunakan saat dibutuhkan, yang menjadi penyelamat di saat-saat genting saja.
Banyak sekali cerita dan pengalaman menarik tentang emas, mulai dari menabung emas secara konvensional di rumah, membeli emas  dengan tujuan dipakai dan digunakan saat benar-benar dibutuhkan, tanpa terpikirkan untuk menggunakan emas sebagai jalan mencapai tujuan finansial.
Emas sejatinya bisa digunakan sebagai  aset berharga yang bisa membantu untuk mencapai tujuan finansial. Dengan strategi yang tepat, emas dapat menjadi instrumen investasi yang menguntungkan.
Kini saatnya untuk "membangunkan" emas dan menjadikannya sumber kekuatan finansial, salah satunya melalui Pegadaian.
Ketidaksengajaan Menabung Emas, Menyelamatkan Hidup Keluarga Saat Bisnis Bangkrut, Menginspirasi Kami untuk Menabung Emas
Banyak yang bilang dan mengatakan, emas hanya perhiasan, kalau menabung ya di tabungan atau deposito, padahal ada hal-hal yang tidak bisa dijelaskan, mengapa kami memilih emas sebgai salah satu simpanan kami.
"Dunia bisnis memang penuh dengan ketidakpastian" kata pepatah. Ungkapan ini sangat tepat menggambarkan apa yang dialami oleh banyak pelaku usaha, terutama di masa-masa sulit seperti saat ini. Saat bisnis yang dibangun dengan susah payah tiba-tiba bangkrut, bukan hanya mimpi yang hancur, tetapi juga kebutuhan hidup yang harus tetap dipenuhi.
Kisah ini benar-benar kami alami, sebagai seseorang yang memulai bisnis kuliner sejak tahun 2014, siapa yang menyangka tahun 2024 menjadi puncak keputusan kami yang membuat kami harus menutup bisnis kuliner kami, mulai dari resto, catering dan berbagai pesanan makanan, bisnis kuliner kami harus gulung tikar akibat menurunnya daya beli, hingga resto pun tidak ada yang datang untuk membeli.Â
Dalam sekejap, sumber pendapatan keluarga hilang. Namun, kebutuhan sehari-hari seperti makan dan biaya sekolah anak tidak bisa diabaikan.