Mohon tunggu...
Firman Rahman
Firman Rahman Mohon Tunggu... Blogger Kompasiana

| Tertarik pada finance, digital marketing dan investasi |

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Jangan Biarkan Emasmu Tidur: Strategi Jitu Mengoptimalkan Emas untuk Masa Depan Finansial yang Lebih Baik

18 Maret 2025   16:33 Diperbarui: 18 Maret 2025   16:33 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Gambar:  Dokumentasi Pribadi - Diolah)

Emas telah lama menjadi simbol kemewahan dan kekayaan. Namun, tahukah Anda bahwa emas bukan hanya sekadar perhiasan yang mempercantik penampilan? Yang terjadi sebenarnya, seringkali emas hanya disimpan begitu saja, tanpa memberikan manfaat finansial yang optimal, dan hanya digunakan saat dibutuhkan, yang menjadi penyelamat di saat-saat genting saja.

Banyak sekali cerita dan pengalaman menarik tentang emas, mulai dari menabung emas secara konvensional di rumah, membeli emas  dengan tujuan dipakai dan digunakan saat benar-benar dibutuhkan, tanpa terpikirkan untuk menggunakan emas sebagai jalan mencapai tujuan finansial.

Emas sejatinya bisa digunakan sebagai  aset berharga yang bisa membantu untuk mencapai tujuan finansial. Dengan strategi yang tepat, emas dapat menjadi instrumen investasi yang menguntungkan.

Kini saatnya untuk "membangunkan" emas dan menjadikannya sumber kekuatan finansial, salah satunya melalui Pegadaian.

Ketidaksengajaan Menabung Emas, Menyelamatkan Hidup Keluarga Saat Bisnis Bangkrut, Menginspirasi Kami untuk Menabung Emas

Banyak yang bilang dan mengatakan, emas hanya perhiasan, kalau menabung ya di tabungan atau deposito, padahal ada hal-hal yang tidak bisa dijelaskan, mengapa kami memilih emas sebgai salah satu simpanan kami.

"Dunia bisnis memang penuh dengan ketidakpastian" kata pepatah. Ungkapan ini sangat tepat menggambarkan apa yang dialami oleh banyak pelaku usaha, terutama di masa-masa sulit seperti saat ini. Saat bisnis yang dibangun dengan susah payah tiba-tiba bangkrut, bukan hanya mimpi yang hancur, tetapi juga kebutuhan hidup yang harus tetap dipenuhi.

Bisnis Kuliner Kami Tutup (Gambar: Dokumentasi Pribadi)
Bisnis Kuliner Kami Tutup (Gambar: Dokumentasi Pribadi)

Kisah ini benar-benar kami alami, sebagai seseorang yang memulai bisnis kuliner sejak tahun 2014, siapa yang menyangka tahun 2024 menjadi puncak keputusan kami yang membuat kami harus menutup bisnis kuliner kami, mulai dari resto, catering dan berbagai pesanan makanan, bisnis kuliner kami harus gulung tikar akibat menurunnya daya beli, hingga resto pun tidak ada yang datang untuk membeli. 

Membongkar Alat-alat Resto (Gambar: Dokumentasi Pribadi)
Membongkar Alat-alat Resto (Gambar: Dokumentasi Pribadi)

Dalam sekejap, sumber pendapatan keluarga hilang. Namun, kebutuhan sehari-hari seperti makan dan biaya sekolah anak tidak bisa diabaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun