Mohon tunggu...
Firman Rahman
Firman Rahman Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger Kompasiana

| Tertarik pada finance, digital marketing dan investasi |

Selanjutnya

Tutup

Book

Pudarnya Pesona Cleopatra (Resensi)

29 Maret 2023   06:58 Diperbarui: 29 Maret 2023   07:01 1766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel 'Pudarnya Pesona Cleopatra' (Pict:Dokumen pribadi)

Membaca buku-buku lama karya penulis legendaris dan tersohor di negeri ini menjadi sebuah keasyikan tersendiri. Membacanya kembali seolah mengingatkan isi cerita yang telah lampau, meskipun sudah ditulis lama, namun isi ceritanya menarik untuk dibahas dan bisa diambil hikmahnya. Begitu pula dengan karya Kang Abik atau Habiburrahman El Shirazy ini, sedikit catatan tentaag Pudarnya Pesona Cleopatra (Resensi) ingin mengingatkan kembali tentang makna tersirat yang ada dalam novel ini.

Berbeda dengan novel-novel karya Kang Abik lainnya, maka pada novel ini terdapat dua judul dan cerita yang menarik, meskipun berbeda alur ceritanya, namun makna yang tersirat tersebut sangat luar biasa, apalagi dibaca saat waktu senggang atau menunggu waktu berbuka puasa.

Informasi Buku:

  • Judul: Pudarnya Pesona Cleopatra.
  • Penulis: Habiburrahman El. Shirazy
  • Penerbit: PT. Republika.
  • Tahun terbit : Cetakan Pertama, November 2005 dan Cetakan Dua Puluh, Februari 2010.
  • Tebal buku: x + 110 halaman.
  • ISBN: 979-3604-00-x.

Resensi Novel "Pudarnya Pesona Cleopatra"

Terdapat dua cerita dalam novel ini, yaitu:

  • Cerita pertama dengan judul "Pudarnya Pesona Cleoptara".
  • Cerita kedua berjudul "Setetes Embun Cinta Niyala".

Pudarnya Pesona Cleopatra (Novel Mini Pertama)

Cerita pertama menjadi cerita menarik yang menceritakan tentang perjodohan seorang lelaki yang sudah lulus dari Al-Azhar, Kairo, Mesir, namun ia lebih mencintai gadis Mesir yang memiliki kecantikan seperti Ratu Cleopatra.

Namun siapa sangka mimpi tinggal mimpi, karena ibunya lebih suka menjodohkan dirinya dengan putri sahabatnya, gadis Jawa bernama Raihana, meskipun tidak memiliki kecantikan seperti Ratu Cleopatra, tetapi gadis ini memiliki kelebihan yang hafal Al-Quran.

Waktu berganti, namun kebaikan dan kesolehan Raihana pada lelaki yang menjadi suaminya ini tidak mampu meluluhkan hati suaminya, yang lebih mencintai dan mengidolakan gadis Mesir.

Meski pernikahan yang dilaluinya itu sudah berjalan satu tahun, tidak menyurutkan Raihana untuk tetap berbakti pada suaminya yang tidak mencintainya, sebagai wujud bakti pada suaminya. Raihana kemudian hamil satu bulan, dan membuat Raihana meminta izin pada sang suami untuk tinggal dengan ibunya sampai bayi mereka lahir.

Baca juga: (Resensi) Ayat-ayat Cinta.

Dan tentu saja, hal tersebut membuat sang suami terbebas dan menghayalkan dirinya memiliki istri seperti wanita Mesir. Waktu terus berjalan, dan pernikahan yang dijalaninya tidak ada rasa dan semakin hambar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun