Mohon tunggu...
Firman Rahman
Firman Rahman Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger Kompasiana

| Tertarik pada finance, digital marketing dan investasi |

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Rantau 1 Muara (Sebuah Resensi)

24 Maret 2023   07:13 Diperbarui: 24 Maret 2023   07:15 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rantau 1 Muara 'Sebuah  Resensi' (Pict: Dokumen pribadi)

Masih ingat dengan Trilogi 5 Menara yang dua bukunya sudah dibahas beberapa waktu lalu? Kalau masih ingat, berarti Anda juga masih ingat dengan sosok Alif Fikri yang menjadi tokoh utama dalam trilogi ini. Menginjak pada buku terakhir dari Trilogi 5 Menara, maka sangat menarik kalau dibahas sedikit tentang Rantau 1 Muara (Sebuah  Resensi) dalam kesempatan ini.

Novel "Rantau 1 Muara" menjadi sebuah puncak cerita dari Trilogi 5 Menara yang ditulis oleh A. Fuadi. Sebagai puncak cerita, maka novel terakhir ini menjadi sebuah kisah perjalanan dalam berkarya, mencari belahan hati dan juga sebuah pencarian hidup yang pada akhirnya bermuara di sebuah titik.

Informasi Buku:

  • Judul: Rantau 1 Muara
  • Penulis: A. Fuadi.
  • Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama.
  • Tahun terbit : Cetakan I, Mei 2013.
  • Tebal buku: 407 halaman.
  • ISBN: 978-979-22-9473-6.

Resensi Novel 'Rantau 1 Muara"

Berpetualanglah sejauh mata memandang.
Mengayuhlah sejauh lautan terbentang.
Bergurulah sejauh alam berkembang.

Kata-kata di atas menjadi sebuah motivasi bagi Alif yang haus akan ilmu, dan juga haus akan belajar. Hal ini juga menjadikan dirinya selalu percaya diri, ditambah lagi dengan tulisannya yang tersebar di berbagai media, setengah dunia juga sudah dikelelilinginya, dan hal menarik lainnya adalah Alif diwisuda dengan nilai terbaik. Namun siapa sangka nilai terbaik membuat dirinya sedikit sombong, yang yakin bahwa perusahaan mana pun pasti mau merekrutnya.

Namun, ternyata harapan dan impian itu hanya angan-angan kosong belaka, ternyata Alif berada di waktu yang tidak tepat, Alif lulus menjelang akhir tahun 90-an yang saat itu bertepatan dengan masa reformasi berlangsung, ditambah lagi dengan Indonesia sedang mengalami krisis ekonomi, lowongan pekerjaan pun sangat sulit dicari, dan yang menyedihkan banyak perusahaan yang membatalkan penerimaan Alif menajdi karyawan baru.

Baca juga: (Resensi) Ranah 3 Warna.

Tentu saja, rasa percaya diri yang besar tersebut menjadi goyah. Namun mantra ajaib, yaitu "Man jadda wajada dan Man shabara zhafira" memberi sebuah harapan saat dirinya menjadi wartawan ibukota, yaitu Tabloid "Derap".

Di Jakarta inilah semua harapan mulai terbuka, dari mulai karir, hingga hatinya yang mulai tertambat pada seorang gadis, 'Dinara'.

Ternyata dengan mantra ketiga 'Man saara ala darbi washala - Siapa yang berjalan dijalannya akan sampai di tujuan', bisa menuntun Alif, hingga bisa membawa Alif ke Washington DC, bahkan sampai bisa membawa Dinara bekerja dalam tim Dynamic Duo.

Namun sebuah kisah tragis, yaitu tragedi 11 Sepetember 2001 di New York, membuat Alif harus berpikir ulang tentang hidupnya, apalagi dengan hilangnya Mas Garuda karena tragedi 11 September tersebut, yang membuatnya harus berpikir, darimana dan kemana dirinya akan bermuara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun