Kisah lainnya, yaitu Werner von Braun, menjadi sosok bersejarah sebagai penemu roket. Suatu hari dirinya ditanya tentang berapa kesalahan yang sudah dilakukannya, dengan tegas, Braun menyebut angka 65.121 kali. Dan saat ditanya, perlu berapa kesalahan lagi agar roketnya bisa terbang, ia menyebut angka 5.000 kali lagi.
Baca juga: Optimis.
Ada kisah lain, yaitu pendiri pabrikan otomotif dunia dari Jepang, yaitu Soichiro Honda yang sangat legendaris, dengan cerita tentang seorang murid miskin yang bercita-cita bisa mendesain piston.Â
Setiap malam, Soichiro muda pekerjaannya hanya mendesain piston sampai tangannya cacat. Hampir semua uang yang dimilikinya dialokasikan untuk itu. Bahkan perhiasan istri pun habis terjual.Â
Namun tetap tidak cukup untuk membuat mimpinya menjadi kenyataan. Dan setelah merasa yakin piston yang didesainnya cukup meyakinkan, datanglah Honda ke pabrik mobil Toyota, namun sayang, nasib mujur belum berpihak kepadanya, Toyota kemudian menolak rancangan pistonnya yang terakhir. Dan dibutuhkan waktu lebih dari dua tahun untuk mendesain ulang pistonnya.Â
Dengan mengesampingkan rasa malu, Soichiro datang lagi ke Toyota untuk menjual piston desainnya, Toyota pun menerima, namun sayang perang telah menghilangkan mimpi Soichiro. Tidak mau berhenti mencoba, akhirnya Soichiro mendirikan pabrik piston sendiri.
Kita bisa menarik kesimpulan sendiri atas apa yang terjadi dan juga beberapa kisah di atas. Sebagaimana pernah ditulis Soichiro Honda, bahwa sukses itu 98% dibentuk oleh kesalahan. Dan hal ini juga diperkuat dengan yang disampaikan Anthony Robbins yang mengatakan:
Repetition is the mother of skills.
Tentu saja jika pengulangan yang terakhir ini dicampur dengan keberanian, maka di balik keberanian tersembunyi kekuatan dan keajaiban.
Semoga sedikit cerita tentang orang-orang kuat ini bermanfaat dan memberi semangat pada kita untuk berani, yakin, displin dan sabar dalam meraih tujuan dan cita-cita.
