Mohon tunggu...
Firman Rahman
Firman Rahman Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger Kompasiana

| Tertarik pada finance, digital marketing dan investasi |

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Resensi Buku - Harga Sebuah Hati

24 Januari 2023   03:00 Diperbarui: 24 Januari 2023   03:26 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku "Harga Sebuah Hati" (Pict: Dokumen pribadi)

3. Si bungsu Rudi, tewas dipangkuannya di ruang gawat darurat. Kaca mobil telah merajam lehernya, sehingga si bungsu sulit bernapas.

Terdapat ajaran positif mengapa harus mencinta keluarga seperti yang disampaikan Gola Gong, melalui Ibu yang ditinggalkan keluarganya. Sang suami mengajarkan pada putranya tentang arti syukur atas apa yang semua yang telah diberikan Alloh dan juga bersabar bila sesuatu belum didapatkan.

Pada anak pertama, sosok ibu ini diajarkan tentang bagaimana memahmi perilaku anak sekarang bahwa sangat mudah memahaminya bila ada dialog dan keterbukaan.

Pada si bungsu, sosok ibu ini mendapat sebuah pelajaran penting tentang arti sebuah keikhlasan.

  • Harga Sebuah Hati, karya Tias Tatanka

Cerpen ini lebih memiliki makna tentang betapa berharganya sebuah kepercayaan.

Dan pada cerpen ini, kepercayaan sang anak, yaitu Ntong telah dihancurkan oleh Bapak Ntong yang sudah melanggar akan janjinya. Kepercayaan yang diberikan pada sang Bapak sudah tidak bernilai, kekaguman pada sosok Bapak sudah tidak ada artinya, dan Ntong merasa hidup yang selama ini dijalaninya sudah tidak berharga.

Janji Bapak adalah tidak pernah menikah lagi, dan hubungannya dengan Mak Romlah telah membuat hati Ntong begitu hancur.

Itu dia sekilas resensi buku "Harga Sebuah Hati". Semoga bermanfaat dan bisa membuat Anda tertarik untuk membaca buku-buku kisah sastra meskipun buku itu sudah lama terbit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun