Mohon tunggu...
Firman Rahman
Firman Rahman Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger Kompasiana

| Tertarik pada finance, digital marketing dan investasi |

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Menjadi Entrepreneur, Sebuah Tulisan untuk Seorang Buruh

20 Januari 2023   09:32 Diperbarui: 20 Januari 2023   09:44 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi (Pict: kaliaja.blogspot.com)

Artikel "menjadi seorang entrepreneur, sebuah tulisan perubahan untuk seorang buruh", menjadi ide menarik kali ini. Selain karena seringnya Saya mendengar keluhan dari kawan-kawan yang saat ini masih berprofesi sebagai buruh pabrik atau juga menjadi seorang karyawan kantoran, yang ingin menjadi kaya, karena menganggap dan melihat berusaha sendiri lebih berpeluang untuk mendapatkan pendapatan yang banyak. 

Sebenarnya menjadi seorang entrepreneur itu adalah sebuah pilihan, kalau ingin lebih bebas ya berusaha sendiri tanpa tergantung orang lain, namun yang perlu dicatat adalah begitu banyak risiko, di balik warna sukses seorang yang tidak dilihat orang lain.

Tulisan ini sebenarnya merupakan gabungan antara timbulnya ungkapan dari keresahan teman-teman yang menjadi buruh atau karyawan, dan beberapa catatan Saya beberapa tahun lalu saat Saya sering mengikuti berbagai diskusi, khususnya dengan seorang entrepreneur muda yang saat ini menjadi pemilik franchise "Angkringan Nasi Kucing 78", yaitu Mas Triangga Bayu.

Cara Menjadi Entrepreneur

Sering kita melihat dan mendengar teman-teman kita yang masih berprofesi sebagai buruh, khususnya buruh pabrik yang berdemo meminta kenaikan upah, dengan alasan gaji yang menjadi haknya kurang. Bahkan ada yang beralasan karena kebutuhan mereka besar dan mereka juga bekerja di perusahaan besar, sehingga mengharapkan gaji yang diberikan harus besar juga. Sebenarnya semua simalakama baik bagi buruh apalagi bagi perusahaan, dan hal ini yang akan memberatkan perusahaan.

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menjadi seorang entreprenur atau menjadi pengusaha meskipun dalam skala kecil bagi seorang buruh, antara lain:

  • Mintalah kepada manajemen perusahaan melalui serikat buruh yang ada untuk memberikan pelatihan kewirausahaan, yang nantinya bisa memberikan semangat dan motivasi untuk bisa melangkah apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan terjadi.
  • Melalui serikat buruh di perusahaan terkait, Anda bisa meminta pinjaman lunak dari perusahaan untuk diberikan kepada para buruh yang sudah berkeluarga, agar bisa membuka usaha sampingan di rumah.

Tentunya kekhawatiran juga pasti ada, apalagi kalau kita sampaikan bahwa menjadi seorang entrepreneur tidak semudah yang dibayangakan, namun menjadi sulit juga kedepannya kalau Anda tidak pernah mencoba usaha sendiri. Kalau teman-teman para buruh ini sudah berani berwirausaha, mereka tidak perlu berdemo untuk menentukan nasibnya, karena mereka sendiri yang bisa menentukan nasibnya.

Menjadi entreperenur memang penuh tantangan, sering Saya mencoba mengatakan kepada mereka, bahwa tidak perlu memaksakan diri untuk menjadi seorang entrepreneur, apalagi kalau Anda belum siap untuk menerima risiko, misalnya kegagalan, hasilnya yang tidak sesuai yang diharapkan, atau bahkan bangkrut, atau Anda bisa mencoba berbagai langkah di bawah ini, antara lain:

  • Cobalah berjualan kecil-kecilan, jadi usaha awal yang baru dibuka ini dipegang penuh oleh istri, misalnya dengan membuka usaha kuliner kecil-kecilan, jualan nasi bungkus, jual gorengan, siomay, batagor atau berbagai makanan kecil lainnya. Dan jangan khawatir, meskipun yang dijual remeh, hasilnya bisa besar lho, apalagi kalau Anda sudah memiliki kreativitas atas bisnis anda.
  • Kalau ada yang bilang, teman saya sudah jualan kok tetap gak punya uang? Lha ini banyak hal yang harus anda perhatikan, bisa saja teman Anda dalam pengelolaan uang mencampur antara uang untuk dagang dengan uang untuk pribadi. Kalau anda bisa mengelola dengan benar, dengan modal Rp. 5 juta saja, Anda jualan 6 bulan bisa punya gerobak kedua dan seterusnya. Hitungan bisnisnya sih seperti ini, kalau 1 gerobak untung bersihnya Rp 50 ribu dan anda punya gerobak 4 buah, dalam sehari sudah untung Rp. 200 ribu dikalikan 30 hari sudah 6 juta. Jadi intinya usaha yang dikelola dengan benar, hasilnya akan berbeda pula.

Menjadi Entrepreneur yang Baik

Hidup adalah pilihan, Anda bisa memilih untuk memutuskan menjadi pengusaha dengan bayangan keberhasilan yang belum jelas atau meneruskan menjadi seorang buruh dan nantinya bisa menerima uang pensiunan atau pesangon, namun yang menjadi pertanyaan, saat sudah umur 65 tahun atau sudah pensiun, kapan mau menikmati hidup dong? Terus kena penyakit dan bisa-bisa tidak bisa menikmati uang pensiun untuk usaha karena keburu mati.

Itu masih motivasi untuk memilih pilihan, dengan bekerja sendiri, Anda tidak khawatir dirazia untuk dipaksa ikut demo kenaikan gaji, gak perlu demo sampai menutup jalan, dan nggak perlu menggangu aktivitas orang lain, apalagi masuk pabrik harus bayar "uang titipan", mending uang titipan buat buka usaha kuliner.

Buka usaha gak perlu ijazah dan syaratnya juga lebih mudah daripada kerja di pabrik, yang penting Anda tekun, punya mental yang kuat pasti anda bisa sukses. Contohnya, Anda buka usaha kuliner angkringan di dekat pabrik, misalnya satu orang habisnya Rp. 7 ribu, sehari 50 orang yang beli, omset sehari bisa Rp. 350 ribu. Kalau dihitung pendapatan para buruh dengan tukang jual makanan, pasti lebih banyak pendapatan tukang warung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun