Mohon tunggu...
Firman Rahman
Firman Rahman Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger Kompasiana

| Tertarik pada finance, digital marketing dan investasi |

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

"Angkringan" Sebuah Pondasi Usaha bagi Wirausaha Muda dalam Mewujudkan Kemandirian Ekonomi

16 Januari 2023   07:01 Diperbarui: 16 Januari 2023   07:13 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Konsep angkringan (Pict: Infografis diolah)

"Indonesia Maju" menjadi sebuah semangat dan motivasi untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa dan negara maju. Banyak sekali hal yang bisa dilakukan demi mewujudkan cita-cita kebangsaan ini, mulai dari ide yang kecil sampai dengan sebuah tindakan terbaik, yang pasti bisa memberikan sebuah sumbangan positif demi terwujudnya visi menuju Indonesia Maju. 

Bagi kami, salah satu sumbangan untuk mewujudkan hal tersebut adalah memulainya dari hal kecil, dan "Angkringan", adalah sebuah pondasi usaha bagi wirausaha muda dalam mewujudkan kemandirian ekonomi, menjadi tema tulisan singkat kali ini.

Keberanian dan tekad, menjadi dua hal penting sebagai modal utama dalam membangun sebuah usaha. Jatuh bangun sebuah usaha, sepertinya menjadi nasi dan sayur yang saling melengkapi bagi orang-orang yang pernah dan masih berkecimpung dalam sebuah bisnis. Begitu juga dengan kami, banyak sekali ide yang ada dipikiran kami, apalagi saat kami baru memulai untuk memiliki usaha sendiri.

Dengan berkembangnya waktu dan kebutuhan sehari-hari yang harus dipenuhi, akhirnya kami mencari sebuah jenis usaha yang bisa cepat dioperasikan dan bisa menghasilkan, minimal hasilnya bisa menghidupi kebutuhan sehari-hari. Setelah melakukan survey dan mencari jenis usaha yang sesuai, dengan ide dan pemikiran kami, maka kami membangun sebuah usaha meskipun dalam skala kecil namun ke depannya bisa dikembangkan menjadi sebuah usaha dengan ukuran besar, yaitu "angkringan".

Wirausaha dan Konsep Angkringan

Pada saat membangun bisnis kuliner yang bisa dikatakan skalanya masih kecil, belum ada bayangan dibenak kami untuk bisa mengembangkannya menjadi sebuah usaha skala menengah atau nantinya bisa menjadi usaha dengan skala besar. Namun dengan proses belajar dan berusaha melakukan proses "ATM" (amati, tiru dan modifikasi). 

Angkringan sebagai sebuah bisnis kecil yang dari konsep awalnya adalah tempat nongkrong, konsepnya diubah menjadi sebuah bisnis dengan konsep yang bisa menampung warga disekitar kami untuk bisa bekerjasama dengan bisnis kecil kami.

Wirausaha adalah seseorang yang berani melakukan usaha dengan mandiri dengan mengerahkan semua upaya dan sumber daya untuk membangun sebuah bisnis yang menguntungkan dalam jangka waktu yang lama. Begitu juga dengan angkringan yang kami bangun, kami memilih lokasi di daerah yang bukan di kota besar, yaitu di Kota Probolinggo. 

Untuk lokasi dapur dari angkringan tersebut berada di daerah Tongas, dengan tujuan agar kami bisa mendayagunakan masyarakat didaerah sekitar tempat kami tinggal, apalagi konsep angkringan yang kami gunakan saat ini berbeda dengan angkringan yang selama ini ada, baik didaerah asalnya maupun yang ada di kota lain.

Terdapat hal berbeda yang menjadikan angkringan sebagai sebuah usaha kuliner ini memiliki ciri khas. Pada intinya saat membangun sebuah tempat usaha, kita harus menyesuaikan dengan kondisi daerah yang menjadi target pasar kita. 

Begitu juga dengan di Kota Probolinggo, usaha kuliner angkringan dengan nama "Angkringan Cak Kasan" ini sengaja merubah konsep awal dengan menjadikan angkringan ini menjadi angkringan kekinian, dengan menggunakan menu kuliner nasi bungkus daun pisang sebagai menu utama, ditambah lagi dengan tambahan berbagai menu lainnya. Menu ini yang nantinya akan menjadi target pengembangan produk dari angkringan.

Rencana Pengembangan Angkringan Menjadi Sebuah Konsep Kesatuan Bisnis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun