Mohon tunggu...
Firman Rahman
Firman Rahman Mohon Tunggu... Lainnya - Blogger Kompasiana

| Tertarik pada finance, digital marketing dan investasi |

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lato-Lato, Reinkarnasi Mainan Jadul

14 Januari 2023   07:17 Diperbarui: 14 Januari 2023   07:29 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lato-lato dan anak kecil (Pict: Dokumen pribadi)

Beberapa waktu lalu dan sampai sekarang di tempat tinggal Saya yang nota bene jauh dari perkotaan, tiba-tiba terdengar suara yang tidak asing, bunyinya makin lama makin keras dengan ciri khasnya yang mengingatkan Saya pada permainan tahun 80 -an saat Saya masih tinggal dengan Mbah Uti di Surabaya. "Etek etek etek etek..." bunyi dan suaranya sangat khas, kalau dahulu kami menyebutnya dengan "etek etek", namun sekarang berdasarkan informasi nama mainan ini berubah menjadi "lato lato". Entah sejak kapan nama itu berubah, namun dengan kehadirannya membuat Saya tertarik mencari informasi tentang segalah hal yang berkaitan dengan mainan ini, maka tidak salah kalau saya mengambil tema "Lato-lato , reinkarnasi mainan jadul".

Terlepas dengan apa pun namanya, sedikit banyak permainan ini memang mengingatkan Saya tentang masa dahulu yang penuh dengan ketidaktahuan bahkan untuk bermain etek etek atau lato-lato ini pun harus belajar berulang kali meskipun pada akhirnya tidak bisa memainkannya.

Setelah sekian lama mendengarkan bunyi ete etek etek pagi siang sore sampai malam, membuat Saya kadang tertawa, sebegitu terkenalnya mainan ini hingga anak-anak jaman sekarang sangat menggilai dan sampai 'SEDIKIT' melupakan gadget yang dipegangnya.

Apakah Lato-lato Berasal dari Amerika Serikat?

Penasaran, itu yang menjadi hal pertama yang ada di benak Saya, mulai dari awal mula kemunculannya, hingga berbagai efek yang ditimbulkan mainan ini. Bahkan dari Groovy History, di beberapa negara yang memperbolehkan anak-anak bermain permainan ini, nama mainan memiki nama yang berbeda,mulai dari click-clacks, clanker, clacker hingga klackers.

Bahkan ada yang menyebut bahwa permainan etek etek atau lato-lato ini berasal dari Amerika Serikat. Di Amerika Serikat ini ternyata mainan ini sudah dilarang sejak tahun 1971 oleh FDA (Otoritas Pengawas Makanan dan Obat-obatan Amerika Serkat), pelarangan ini disebabkan adanya cedera serius pada empat orang karena lato-lato.

Menurut Komisaris FDA, bola plastik lato-lato pecah menjadi serpihan tajam dan melukai mata dua orang anak dan juga orang dewasa, dari kejadian tersebut dilakukan pelarangan untuk bermain lato-lato.

Lato-lato dan Manfaatnya 

Semenjak viral beberapa waktu lalau, memang pada awalnya tidak ada yang melarang permainan ini dimainkan oleh anak-anak. Dan lucunya permainan ini dimainkan kapan saja, seolah tidak kenal waktu, di sekolah, di pasar, di halaman dan dimana-mana selau terdengar suara etek-etek etek.

Asyik bermain lato-lato (Pict: Dokumen pribadi)
Asyik bermain lato-lato (Pict: Dokumen pribadi)

Mungkin bagi sebagian orang ada yang merasa terganggu karena suara yang ditimbulkannya, namun bagi Saya meskipun ada suara yang ditimbulkannya, ada sedikit manfaat dari bermainan lato-lato, antara lain:

1. Mengalihkan perhatian dari gadget.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun