Mohon tunggu...
Pakar Sugesti
Pakar Sugesti Mohon Tunggu... -

Firman Pratama, seorang profesional trainer dan coach di bidang pengembangan bawah sadar. Program pelatihan yang sangat dahsyat adalah ALPHA MIND CONTROL dan ALPHA TELEPATI untuk info bisa klik www.firmanpratama.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Kualitas Rejeki Seseorang Tergantung Dari Sugestinya Sendiri

5 Februari 2016   09:30 Diperbarui: 5 Februari 2016   10:19 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sugesti-sugesti yang masuk ke dalam pikiran kita merupakan pembentuk dari realita dalam hidup kita, realita semuanya dalam hidup, baik itu kondisi kesehatan, kondisi keuangan, kondisi kebahagiaan, dan berbagai kondisi lainnya. Karena hidup seseorang itu memang sepenuhnya sesuai dengan sugesti-sugesti yang masu ke pikirannya, lalu pikiran itulah yang menjadikannya realita. Kalau begitu kondisi rejeki seseorang itu bukan tergantung dari bisnisnya, bukan tergantung dari pekerjaannya, bukan juga tergantung nasibnya. Sebab nasib itu memang bisa diatur, bisa kita ubah dan bisa kita buat saja sesuai yang kita inginkan. Kuncinya ada di sugesti kita, kuncinya di pikiran kita sendiri. Percaya deh.

Sugesti adalah semua inputan informasi yang masuk ke dalam pikiran kita, informasi yang masuk yang kita terima ke dalam pikiran kita, lalu karena kita menyetujui informasi itu maka kita memasangnya di berbagai status kita di media sosial, baik itu di whatsapp maupun di bbm atau juga di facebook. Saya sering gemes ketika melhat itu, seperti ketika ada orang yang mengirimkan pesan bbm ke akun bbm saya yang bertanya “mas firman, saya ini selalu kekurangan uang, hidup saya susah, sudah mencoba berbagai bisnis tetapi masih juga susah, bagaimana caranya mengubahnya ya”. Sebelum membalasnya saya membaca profil bbmnya, yang isinya “banting tulang demi sesuap nasi, bagi hidup anak istri”. Saya pun hanya bisa tersenyum-tersenyum saja membacanya.

Saya balasnya “silahkan belajar AMC ya”, eh dibalas lagi, “mahal pak, mana saya ada uang untuk biaya belajar AMC yang 2,5juta itu”. Saya pun balas lagi, “ok, gini aja kalau mau yang murah sekarang silahkan ganti aja status bbm anda, karena statusmu adalah sugestimu”, Eh, ngga dituruti..hehe. Padaha apa yang ditulis di status media sosial kita itu menunjukkan isi pikiran kita, itu artinya menunjukkan sugesti yang ada di pikiran kita. Kalau sugestinya adalah “demi sesuap nasi” ya sudah cukuplah saja sesuap nasi itu saja yang didapat. Rejeki yang dia terima tentu hanya untuk sesuap nasi, lantas mau protes, mau marah-marah dengan kondisi rejekinya. Bukankah kondisi rejeki itu dibuat sendiri.

Kalau dalam kelas AMC, saya mencoba memberikan penyadaran lebih detil tentang diri seseorang, sehingga setelah memahami AMC maka langsung menyadari bahwa ternyata yang membuat kondisi rejekinya itu seperti sekarang adalah dirinya sendiri. Jadi ingat ketika kelas reguler AMC di jakarta sabtu kemarin tanggal 30 Januari, ada seorang bapak yang ketika saya tanyakan apa alasannya belajar AMC ? jawabannya “ingin kaya”, saya pertegas lagi jawabannya, “yakin ya, ingin kaya”, dijawab oleh bapak ini “iya lah pak firman”. Lalu ketika sampai dipembahasan tentang cinta uang, saya suruh membuka quiz bakat kaya yang diisinya sebelum kelas mulai tadi, eh bapak ini tertawa terbahak2, “kenapa saya tadi berpikir tidak mau kaya, ternyata sugesti saya salah selama ini, sugesti saya membuat rejeki saya kurang ya pak, pantesan bisnis saya sepi terus, salah ternyata sugestinya”

Nah, kesadaran diri bahwa yang membuat segalanya dalam hidup kita adalah berdasar sugesti yang masuk ke pikiran kita itulah yang ingin saya munculkan disetiap orang, karena memang ituah faktanya. Hidup seseorang itu tergantung dari sugesti yang ada di pikiranya, sehingga tentu menjadi kebutuhan bagi setiap orang untuk memahami dengan benar dan utuh tentang pikiran. AMC (alpha mind control) adalah satu-satunya metode yang mudah, simpel dan cepat untuk mengenali, mengontrol dan memaksimalkan Pikiran.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun