Mohon tunggu...
FirmanPedia
FirmanPedia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Bismi-llāhi ar-raḥmāni ar-raḥīm semoga bisa nyampe ke Hagia Sophia

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mahasiswa Belajar Hidup Part 04

17 Maret 2023   07:50 Diperbarui: 17 Maret 2023   07:54 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam seduluran bagi semua pembaca yang sudah berkenan mampir ditulisan diary saya seputar dunia mahasiswa. Tulisan berikut berdasarkan pengalaman pribadi ataupun sekedar opini dan pengetahuan dari penulis saja.

Dear diary mahasiswa belajar hidup part 04 di latarbelakangi oleh pengalaman penulis mengenai realita yang nantinya baik pembaca yang sedang kuliah ataupun tidak akan menemui hal ini kebanyakan didunia kampus. Hal ini juga berdasarkan pengalaman pribadi penulis yang pernah mengalaminya sendiri. Problematika yang saat ini akan kita bahas adalah seputar kelompok mahasiswa yang karakternya dalam perkuliahan selalu melakukan hal ini secara kontinyu dan nantinya bisa dijadikan sebuah kebiasaan dan dapat membentuk suatu budaya di dunia perkuliahan itu sendiri. Hal ini sering kali dikenal oleh mahasiswa cdengan sebutan "Kuliah pulang-kuliah pulang" atau disingkat menjadi kupu-kupu. Budaya yang berdasarkan kebiasaan mahasiswanya ini menjadi sebuah bentuk model kultur sebuah kelompok mayarakat kampus yang hobinya setelah jam perkuliahan berakhir mereka tidak melakukan aktivitas, kegiatan maupun rutinitas yang lain di kampus.

Mahasiswa model kupu-kupu biasanya tidak mengikuti kegiatan baik ekstra maupun intra yang ada di kampus itu sendiri. Dimana kita tahu bahwasanya di dalam sebuah lingkungan kampus terdapat banyak kegiatan maupun organisasi yang memiliki manfaatnya ataupun kulturnya masing-masing. Dimana kebanyakan para mahasiswa yang sibuk dengan kegiatan ataupun organisasi di kampus seringkali tidak langsung pulang setelah jam mata kuliah berakhir, bisanya mereka malah pergi nongkrong ataupun sekedar silaturahmi ke tempat basecamp organisasi atau tempat yang biasanya mereka lakukan kegiatan rutinnya di kampus.

Lalu apasih yang membuat pokok pembahasan kali ini beda dengan pembahasan sebelum-sebelumnya, hal ini dikarenakan kita sebagai pembaca ataupun penulis sebagai pengamat dan penyampai narasi bisa melihat suatu pola kebiasaan yang umum bahkan wajar terjadi di lingkungan kampus itu sendiri. Lalu bedanya dengan mahasiswa kupu-kupu mereka lebih cenderung pasif melakukan kegiatan baik itu nongkrong maupun hanya sekedar silaturahmi saja. Mereka cenderung kurang aktif dalam bergaul bahkan bersosialisasi dengan sesame mahasiswa di kampus karena mereka sendiri cenderung mementingkan ego mereka untuk segera pulang ke rumah, kontrakan ataupun kos yang mereka tempati.

Apakah mahasiswa kupu-kupu ini juga mengalami permasalahan sosial tersendiri, menurut penulis hal ini juga tidak bisa dijadikan patokan pasti karena semua hal terkait kehidupan mahasiswa itu tergantung dengan pilihan ataupun keputusan yang mereka ambil sendiri. Baik itu berdampak positif kepada mereka maupun sebaliknya, hal ini juga seringkali tidak diindahkan oleh sebagian besar kalangan mahasiswa karena dianggap hal sepele yang kurang cocok apabila dijadikan sebuah kajian atau hanya sekedar pembahasan iseng di warung kopi ataupun tongkrongan harian. Apakah hal ini ada hubungannya dengan masalah introvert atau bukan itu juga tidak bisa dijadikan patokan umum walaupun kebanyakan hal itu jugalah yang menjadi latarbelakang yang paling mendasar kenapa seorang mahasiswa bisa di golongkan menjadi mahasiswa kupu-kupu berdasarkan kebiasaannya tadi.

Lalu apakah hal ini mengganggu? Tentunya tidak sama sekali untuk orang yang ada disekitarnya namun bisa berdampak negatif untuk dirinya sendiri karena apabila dia semasa kuliah saja kurang bersosialisasi baik dengan teman sekelas maupun teman sekampus lewat jalur organisasi maka kedepannya di dunia kerja maupun di masyarakat sendiri dia akan kesulitan beradaptasi karena  bisa saja dia tidak akan lama bertahan di realita kehidupan masyarakat setelah lulus dari kampus yang tidak dapat di prediksi. Terlebih lagi urusan lowongan pekerjaan hal ini juga bisa menghantui mahasiswa tersebut karena kurangnya relasi yang dia bangun di saat masih dibangku kuliah membuat dia sulit untuk mencari lowongan pekerjaan lewat jaringan yang seharusnya dia dapatkan sedari dulu disaat masih di kampus sebelum lulus.

 

Kesimpulan

Intinya apasih yang mau dibahas oleh penulis dalam karya singkat ini adalah bagaimana kita sebagai seorang individu maupun kelompok mahasiswa di dunia perkuliahan dapat aktif dan turut menyibukkan diri dalam kegiatan yang nantinya akan menguntungkan kita sendiri dan jauhilah perilaku yang bisa dianggap menyia-nyiakan waktu kita yang seharusnya termanfaatkan dengan baik.

SEKIAN TERIMA KASIH PENULIS UCAPKAN, KURANG LEBIHNYA PENULIS MINTA MAAF

DAN JANGAN LUPA SUPPORT PENULIS DENGAN LIKE, SHARE, KOMEN DAN FOLLOWNYA JUGA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun