Mohon tunggu...
Firman Hidayat
Firman Hidayat Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Bukan Sekadar Ekonomi Minus Bunga

22 November 2017   12:16 Diperbarui: 22 November 2017   12:46 697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Dalam perkembangan ekonomi islam modern muncul satu aliran  ekonomi islam yaitu madzhab mainstrem. Madzhab mainstrem berbeda dengan madzhab ekonomi islam sebelumnya yaitu madzab iqtishaduna.  Dimana madzhab mainstrem berpendapat bahwa masalah utama manusia dalam bidang terbatas.  Tentang ketidak terbatasan keinginan manusia adalah manusia tidak akan pernah puas, bila sudah diberi emas satu lembah ia akan meminta dua lembah lalu bila telah diberi dua lembah ia akan meminta tiga lembah dan seterusnya sampai masuk kubur.

Madzhab mainstrem berbeda dari madzhab-madzhab yang lain karena selain pendapat bahwa masalah utama dalam ekonomi manusia adalah sumber daya yang terbatas. Aliran ini dapat dikatakan aliran yang moderat karena mereka tidak menolak sistem ekonomi dari negara-negara barat selama itu tidak bertentangan.  Aliran ini juga berpendapat bahwa manusia mempunyai skala prioritas dalam memenuhi kebutuhannya antara lain melihat dari sisi kegunaan atau kebaikan atas apa yang ingin ia peroleh, dan mereka tidak melupakan juga sisi agama dimana agama telah mengatur kehidupan manusia dengan jelas. Sehingga apa yang kita inginkan itu harus dapat diketahui apa kegunaan serta manfaatnya kemudian pula bagaimana pandangan agama atasnya. Hal ini berbeda dengan ekonomi konvesional yang lebih menjadikan apa yang menurut dirinya sebagai prioritas. Mereka masih menggunakan sistem perekonomian dari barat bila itu baik dan membuang yang buruk misalnya riba atau bunga uang. Untuk masalah bunga uang yang pada perekonomian konvensional digunakan sebagai penunjang perekonomian diganti oleh madzhab mainstrem dengan zakat sebagai poros keuangan.

Tokoh madzhab mainstrem, Muhammad Abdul Mannan

Muhammad Abdul Mannan lahir di bangladesh pada tahun 1938. Selama kariernya telah banyak sumbangsih pemikirannya dalam ilmu ekonomi islam salah satunya ialah bukunya yang berjudul islamic economics, theory and practice yang digadang-gadang sebagai buku teks pertama ilmu ekonomi islam. Pada tahun 70an ekonomi islam pada tahap pembentukan,  dari pernyataan-pernyatan tentang prinsip ekonomi islam hingga uraian-uraian mengenai kerangka dan ciri khusus ekonomi islam. Mannan mendefinisikan ekonomi islam sebagai ilmu sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi bagi suatu masyarakat yang di dalamnya melandaskan pada ajaran agama islam.

Ekonomi islam didalamnya berhubungan dengan produksi, konsumsi, distribusi serta barang dan jasa dimana jalan islam ditegakkan sepenuhnya. Menurutnya perbedaan antara ekonomi islam dan ekonomi konvensional adalah sifat motivasional yang mempengaruhi pola struktur, arah, dan komposisi produksi, distribusi dan konsumsi. Sehingga tugas para pemikir ekonom islam adalah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya penawaran dan permintaan sehingga memungkinkan keduanya dirubah menuju arah distribusi yang baik dan adil.

Menurut Mannan ekonomi islam adalah positif dan normantif dimana arah yang ditujukan adalah kebaikan dan keadilan untuk umat. Namun ekonomi islam bukanlah ilmu yang bersifat kaku meski sejatinya diperuntukan untuk orang islam itu sendiri. Karena semakin berjalannya waktu dan berkembangnya pemikiran akan mempengaruhi bagaimnakah dan apakah kemampuan ekonomi islam itu sendiri tetap sebagai acuan dalam berperilaku ekonomi untuk semua umat.

Ditegaskan pula jika ilmu ekonomi islam berdiri dengan kakinya sendiri yaitu Al-Quran dan Assunnah namun juga menerima penggabungan dengan aspek-aspek diluarnya yang mengandung nialai positif.

Mannan memiliki beberapa asumsi dasar dalam melihat dunia ekonomi :

1.Tidak percaya adanya harmony of interest, menerutnya hal tersebut hanyalah angan-anga. Karena manusia memiliki naluri untuk menguasai yang lain. Dimana terjadi kitidakmungkinan terjadi keselarasan ataupun kebersamaan dalam kemajuan bila terselenggara suatu kebebasan. Jelas malah akan menimbulkan semangat untuk berlomba-lomba meninggikan dirinya sendiri. Mekanisme pasar tidak mungkin berjalan dengan baik bila tidak ada campur tangan pemerintah. Untuk memantau keadaan persaingan, harga, dan bagaimana masyrakat tidak Penolakan terhadap Marxis, Mannan beranggapan bahwa persamaan disemua kalangan itu malah tidak manusiawi karena mengabaikan naluri manusia yaitu mempunyai kelebian dan kekurangan.

2.Menurut Mannan observasi harus dengan melihat historis dan wahyu. Sehingga ada pendasaran dan pembatasan tentang apa dan bagaimana manusia melakukan fungsinya.

3.Kepemilikan individu dan negara, kita sepakat bahwa pemilik yang hakiki adalah Allah dan manusia adalah perwakilan yang akan memberikan pertanggung jawaban kelak.  Hal ini menandakan akan diperbolehkannya akan memiliki sesuatu yang menjadi haknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun