Belum lama aku singgah
Bersenda gurau melepas lelah
Di bawah rindang bercerita tentang eunoia yang lalu dan sekuntum cita yang kita rasa
Tak terasa angin dari barat menerpa
Menyibak dedaunan hingga jatuh ke pangkuan
Tertulis namaku di sana
Indah terukir di balik warnanya yang kuning
Bergetar sukmaku seketika
Nafasku terengah dan memberat
Keringat dingin menyelimuti dada yang berdenyut
Bibir lengket untuk mengucap kalimat
Hanya satu yang ingin kuucap
Namun tanganku telanjur dingin dalam dekap
Waktuku habis di tengah pengembaraan
Hanya sedikit bekal yang tertulis dalam buku catatan
Aku ingin kembali untuk menanam padi
Merapal ayat yang terlewat
Mendengarkan nasihat para sejawat
Sementara senja telah menantiku
Melambai serta memanggil namaku
Kini aku sendiri, bersenda gurau bersama cahaya dan keluasan alam yang berbeda
Bercerita tentang bekal yang aku bawa
Kepada dua makhluk yang gagah perkasa
Hingga akhirnya ceritaku selesai tanpa tanda tanya
Lantas aku tertidur pulas
Menanti alam yang akan mempertemukan dirimu dan diriku
Tanggamus, 11 Maret 2020