Mohon tunggu...
Firman Fadilah
Firman Fadilah Mohon Tunggu... Lainnya - Simple man with a simple love.

Never give up!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hikayat Kematian

13 Juli 2020   21:27 Diperbarui: 13 Juli 2020   21:26 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Belum lama aku singgah
Bersenda gurau melepas lelah
Di bawah rindang bercerita tentang eunoia yang lalu dan sekuntum cita yang kita rasa
Tak terasa angin dari barat menerpa
Menyibak dedaunan hingga jatuh ke pangkuan
Tertulis namaku di sana
Indah terukir di balik warnanya yang kuning
Bergetar sukmaku seketika
Nafasku terengah dan memberat
Keringat dingin menyelimuti dada yang berdenyut
Bibir lengket untuk mengucap kalimat
Hanya satu yang ingin kuucap
Namun tanganku telanjur dingin dalam dekap
Waktuku habis di tengah pengembaraan
Hanya sedikit bekal yang tertulis dalam buku catatan
Aku ingin kembali untuk menanam padi
Merapal ayat yang terlewat
Mendengarkan nasihat para sejawat
Sementara senja telah menantiku
Melambai serta memanggil namaku
Kini aku sendiri, bersenda gurau bersama cahaya dan keluasan alam yang berbeda
Bercerita tentang bekal yang aku bawa
Kepada dua makhluk yang gagah perkasa
Hingga akhirnya ceritaku selesai tanpa tanda tanya
Lantas aku tertidur pulas
Menanti alam yang akan mempertemukan dirimu dan diriku

Tanggamus, 11 Maret 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun