Pagi buta ku terbangun karena Tak ada yang dapat kulakukan maka saatnya ku cek sosmed, apa yang terjadi hestek "jenderal kardus vs jenderal baper" sedang "berantem" jujur saja. Dua Hari ini aku mengisolasi diriku dari berita-berita politik yang bikin capek.
Ku Coba telusuri sebenarnya apa yang sedang terjadi. Ternyata ku temukan cuitan Andi Arif, begini cuitannya, "Capres yang takut karena ancaman partai tertentu lalu takluk, pasti kalau teriak anti asing cuma hiasan dibibir" kubertanya Kok Dia ngomong seperti itu sih, ternyata sejam kemudian Ada kelanjutannya, ini Dia  "Operasi pertama adalah Jokowi Calon tunggal. Jika tidak berhasil maka operasi aelanjutnya menunjuk wakil Prabowo yang lemah dengan memanfaatkan kesulitan logistik Prabowo. Kalau sepakbola namanya pengaturan skor" Ada apa yah, tanyaku dalam Hati.
Eh...ternyata cuitannya masih berlanjut beberapa waktu kemudian, seperti ini "Sejak dulu saya ragu apakah gelegar suaranya sama dengan mentalnya. Dia bukan strong leader, dia chicken" kenapa Andi Arif segeram ini, tanyaku.
Sambil mencari tahu, tibalah pada puncak kegeraman dengan cuitannya ini "Prabowo ternyata kardus, malam ini kami menolak kedatangannya ke kuningan. Bahkan keinginan dia menjelaakan lewat surat sudah tak perlu lagi. Prabowo lebih menghargai uang ketimbang perjuangan. Jendral kardus." Dari sini kurasa hestek jendral kardus itu viral dan jadi trending topik pagi buta.
Tepat dibawah hestek jendral kardus ternyata Ada hestek jendral baper. Gak taunya itu balasan dari Arief puyono seperti yang dikutip CNN Indonesia "Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono mengatakan pernyataan wakil sekretaris jenderal (Wasekjen) Demokrat Andi Arief yang menyebut Ketua Umum Gerindra Prabowo sebagai jenderal kardus menunjukkan bahwa Andi Arief sedang hilang kesadaran.
"Kalau Prabowo jenderal kardus, SBY itu jenderal baper (bawa perasaan), tukang ngeluh," kata Arief kepada CNNIndonesia.com
Arief mengatakan Andi Arief tak mengerti tentang dinamika pilpres. Istilah "jenderal kardus", kata Arief justru lebih tepat disematkan kepada SBY.
Buatku sebaiknya kedua kubu bertemu dan setiap tokoh politik di kedua kubu menahan diri, jangan bikin pernyataan yang mengeruhkan suasana..ok brow sis.