Mohon tunggu...
M Firmansyah
M Firmansyah Mohon Tunggu... CreativePreneur -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

"Bertekad Hijrah"

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Film Chrisye di Mata Generasi "Zaman Now"

10 Desember 2017   06:56 Diperbarui: 10 Desember 2017   07:03 1729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi Chrisye the Movie

Film Chrisye sudah tayang di bioskop seluruh Indonesia, tanggapan nya sangat antusias, untuk membuat film bagus tak perlu budget besar, yang dibutuhkan penulis cerita dan sutradara handal di dukung semua element film di dalamnya, film chrisye sepertinya gencar di promosikan, apalagi sosial media sangat efektif untuk iklankan film Chrisye, sebenarnya film Chrisye ini jenis film yang gak pernah "basi" di tonton kapanpun, karena biopic biasanya jadi dokumentasi dan pembuka jalan untuk sutradara-sutradara lain membuat film-film biopic selanjutnya, bisa jadi setelah ini ada lanjutan film Chrisye kedua, bisa juga biopic Nike ardila, Koes plus, Benyamin S, Rhoma irama dan lain-lain.

Ada sepenggal Bab sejarah musik Indonesia yang tak masuk di film Chrisye, fenomena album "Badai pasti berlalu" hampir tidak dibahas di film ini, padahal Album "Badai" menuai pujian dari khalayak ramai kala itu, belum lagi semua media memuji habis-habisan album ini sebagai sebuah dobrakan untuk musik Indonesia, mungkin durasinya akan panjang jika album badai di bahas di film ini, coba bayangkan album sehebat itu sampai dibawa ke meja pengadilan, jika dimasukan ke film, kira-kira akan sepanjang apa film Chrisye ini. dan lagi ini bukan film sejarah musik, jadi kalau ada penonton yang protes kenapa bab Album "badai" tidak masuk ke film, tinggal bilang ini film Biopic dari kacamata sang istri. Bisa diterima.

Bukan hanya album "badai" yang tak masuk di film Chrisye, satu album lagi tak ada di dalam film ini, album yang memuat lagu "Galih dan Ratna" Gita cinta dari SMA, orang sekeren Chrisye Rasanya butuh tiga film biopic untuk dapat merangkum memoar musikal perjalanan karirnya. memang banyak kisah-kisah yang tak dimasukan di film Chrisye misalnya saat Chrisye main film, saat Chrisye bertempur di dunia musik berhadapan dengan pendatang-pendatang baru yang fresh dan atraktif dalam penampilan, saat Chrisye bertemu dengan Guru Abah sekumpul yang membuat ia hampa meski ketenaran sudah di genggamannya. dan masih banyak lagi.

Film Chrisye jadi ajang pengenalan buat generasi milenial, banyak anak-anak muda yang benar-benar baru tahu kecemerlangan karya-karya Chrisye, apalagi sudah 10 tahun Chrisye meninggalkan dunia fana ini, milenial cuma bisa menengok Chrisye dari youtube dan aplikasi musik streaming, kalo milenial yang kritis dan doyan baca pastilah mereka tak lepas dari wikipedia dan google, milenial yang sudah advanced pastilah mereka search semua hal tentang Chrisye via hestek-hestek yang banyak beredar di sosmed.

Jangan sia-siakan kehadiran film Chrisye yang sedang beredar dan "Gentayangan" di seluruh bioskop-bioskop Indonesia, sebab kalo masa edarnya lewat dan kamu belum sempat nonton, artinya kamu kehilangan sebuah moment menikmati film biopic pertama musisi Indonesia, gak ada jaminan film Chrisye bakal di bikin VCD, apalagi buat kalian yang berharap menunggu di putar di tv-tv, dengan menonton film Chrisye di bioskop artinya kamu mendukung film Indonesia berkembang dan maju, kalo film Indonesia maju bisa jadi kelak anak dan cucu kalian yang akan jadi bintang film saat film Indonesia sedang jaya-jayanya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun